VIVAnews -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, mitra Komisi Pemilihan Umum di bidang sistem informasi pemilu, menghimbau kepada para hacker untuk turut mensukseskan pemilu dengan tidak mengusili sistem informasi pemilu.
"Kami menghimbau kepada hacker, orang-orang yang berada di wilayah keamanan komputer, agar ikut membantu kesuksesan pemilu dengan tidak mengganggu," ujar Marzan Aziz Iskandar, Kepala BPPT, Kamis 12 Maret 2009.
Menurut Marzan, sistem informasi pemilu sangat krusial, untuk memenuhi kebutuhan terhadap informasi yang transparan mengenai pemilu kepada publik. Apalagi, kata dia, keberhasilan pemilu merupakan tolak ukur dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Menanggapi hal itu, pakar komputer yang juga bekas hacker situs KPU pada pemilu 2004 lalu, Dani Firman Syah, menyambut baik himbauan dari pemerintah. Namun demikian ia ragu apakah himbauan tersebut akan efektif untuk meredam keinginan para peretas untuk menjajal situs pemilu nanti bila telah siap.
Dani menyarankan, bila pemerintah memeng benar-benar ingin himbauan tadi didengar oleh komunitas bawah tanah (komunitas peretas), sebaikanya himbauan itu dikirimkan melalui moderator-moderator milis komunitas hacker yang ada di Indonesia.
"Komunitas hacker juga punya orang-orang yang dituakan di dalam komunitas mereka. Sebaiknya himbauan itu didsitribusikan kepada moderator-moderator milis komunitas, agar himbauan itu akan lebih didengarkan," kata Dani.
Dani yang kini adalah System Developer di perusahaan Intraco Technology, yakin bila pemerintah melakukan pendekatan semacam itu, komunitas hacker akan mendukung himbauan tersebut. "Saya yakin, hacker juga bisa diajak untuk berkomunikasi."
Yang lebih penting, kata Dani, pemerintah juga jangan sampai mengulang kesalahan pada pemilu yang lalu. Saat itu pemerintah begitu sesumbar bahwa jaringan informasi yang dibangun dengan mahal itu, akan sukar ditembus.
Pasalnya, pernyataan arogan seperti itu justru akan memancing keingintahuan para peretas untuk ingin menjajal. "Padahal para pakar di bidang keamananan komputer sendiri saja tak berani menjamin sebuah sistem bisa aman seratus persen," ujar pria yang juga dikenal dengan nama maya Xnuxer itu.
Dani sendiri mengatakan, dirinya 'tergoda' untuk menjebol situs KPU pada pemilu lalu, sebenarnya karena ingin memberitahukan letak kelemahan keamanan di situs KPU. "Saya ingin memberitahukan bahwa masih ada lubang keamanan di situs tersebut."
Dengan teknik SQL Injection, saat itu Dani mampu mengubah tampilan di situs KPU dan merubah nama-nama peserta pemilu, antara lain menjadi Partai Jambu, Partai Mbah Jambon, atau Partai Kolor Ijo. Sejak kejadian itu, teknik SQL Injection menjadi begitu populer di kalangan hacker.
Kini, populasi komunitas hacker sendiri sudah jauh berlipat-lipat bila dibandingkan saat itu. Kendati belum bisa dijadikan sebagai patokan statistik populasi hacker lokal, kini, kata Dani, total anggota milis hacker di Indonesia sudah lebih dari 50 ribu orang.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Pertandingan ini akan dipimpin oleh Wasit Shen Yinhao. Pria berusia 38 tahun itu nantinya dibantu Guo Jintao dan Luo Zheng selaku hakim garis yang juga asal China.
Pelatih Arab Saudi Bocorkan Kekuatan Uzbekistan Jelang Semifinal Piala Asia U-23
Jabar
10 menit lalu
Pelatih Timnas Arab Saudi U-23 yakni Saad Al Shehri, dengan terang-terangan membocorkan kekuatan Uzbekistan usai mengalahkan timnya 2-0 di perempat final Piala Asia U-23
4 Hero Marksman Terbaik di Gold Lane Untuk Pemula Push Rank Game Mobile Legends. 4 Marksman Jitu untuk Meraih Kemenangan di Gold Lane.
BNPM Kota Malang Sebut Warung Madura 24 Jam Justru Banyak Manfaat Untuk Masyarakat
Malang
16 menit lalu
DPD BNPM Kota Malang berjanji akan terus mengawal isu ini hingga tuntas.
Mereka berharap pemerintah Kota Malang berpihak kepada para pengusaha kecil, yang sejatinya
Selengkapnya
Isu Terkini