Sumber :
- blogit.yle.fi
VIVAnews -
Tak ada yang menduga, pesona cincin Saturnus dan bulannya yang cantik ternyata telah berusia sangat tua, lebih dari 4 miliar tahun. Menurut para ilmuwan, objek ini merupakan sisa kosmik dari lahirnya Tata Surya, seperti dilansir oleh
Fox News,
2 April 2013.
Temua ini muncul setelah diadakan studi observasi dari pesawat ruang angkasa NASA, Cassini, yang mengorbit di Saturnus. Dari hasil pencitraan yang dikumpulkan, kuat dugaan bahwa cincin planet serta bulannya terbentuk bersamaan dengan pembentukan badan planet-planet di sistem Tata Surya, sesaat setelah Matahari mengawali kehidupan.
"Mempelajari sistem Saturnus, membantu kita memahami secara kimia dan fisika evolusi dari seluruh Tata Surya kita," ujar seorang ilmuwan Cassini, Gianrico Filacchione dari Italy National Institute for Astrophysics di Roma.
"Kami paham, bahwa untuk memahami evolusi ini kami tidak hanya mempelajari bulan atau cincin sebagai satuan, tapi melihat bagaimana hubungan keduanya terjalin," jelas dia.
Baca Juga :
Anak Buah SYL Dapat Perintah Siapkan Uang 4.000 Dolar Hasil Palak Pejabat Kementan, Untuk Apa?
Pengamatan dari VIMS menunjukkan, bahwa banyak air es di sistem Saturnus yang terbuang akibat komet atau aktivitas lainnya, yang membawa peneliti sampai pada kesimpulan: air es terbentuk bersamaan dengan Tata Surya. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengamatan dari VIMS menunjukkan, bahwa banyak air es di sistem Saturnus yang terbuang akibat komet atau aktivitas lainnya, yang membawa peneliti sampai pada kesimpulan: air es terbentuk bersamaan dengan Tata Surya. (sj)