Sumber :
- ANTARA/Hum-SDM
VIVAnews -
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan BUMN energi pelat merah, PT Pertamina, akan mendapatkan bagian hak pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur, yang akan berakhir pada 2017. Ia meminta direksi Pertamina segera mempresentasikan kesanggupan Pertamina dalam mengelola kepada Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM.
Menteri ESDM, Jero Wacik, telah menginstruksikan perusahaan pelat merah tersebut untuk menghitung kemampuan dalam mengelola ladang migas yang hampir 50 tahun dikelola oleh perusahaan migas asing tersebut.
Ia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan kontraktor asing yang telah lama mengelola blok migas di Kalimantan Timur tersebut ikut berpartisipasi kembali. Namun, semua itu harus melewati pertimbangan yang matang.
Jero juga meminta semua pihak untuk bersabar dan bijak. Keputusan pengelolaan Blok Mahakam akan berdampak 20 tahun ke depan. "Jika sudah diambil alih ternyata produksi turun, apakah bijak kalau tidak mengajak mitra yang sudah lebih dari 50 tahun itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan Pertamina mampu mengelola Blok Mahakam dengan kepemilikan 100 persen. Manajemen Pertamina telah menjamin mampu mengelola Blok Mahakam. Masalah uang, dia melanjutkan, bukan masalah bagi Pertamina, karena direksi dapat menyediakan dana investasi di Blok Mahakam itu.
Mengelola Blok Mahakam akan menggenjot laba Pertamina hingga Rp171 triliun akumulatif 2017-2032. Untuk itu, Dahlan Iskan, selaku pemegang saham Pertamina mendesak agar Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, untuk memberikan hak pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina pada tahun ini. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jero juga meminta semua pihak untuk bersabar dan bijak. Keputusan pengelolaan Blok Mahakam akan berdampak 20 tahun ke depan. "Jika sudah diambil alih ternyata produksi turun, apakah bijak kalau tidak mengajak mitra yang sudah lebih dari 50 tahun itu," katanya.