Ayah Reza yang Tewas Akibat Pukulan Polisi Demo Tunggal di Polda DIY

Adik dari Reza Eka Wardana menangis di pemakaman
Sumber :
  • ANTARA/Regina Safri
VIVAnews - Kasus Reza Eka Wardha, pelajar SMA Dominikus Wonosari yang tewas diduga akibat kekerasan oleh oknum aparat Polres Gunungkidul, DIY, November 2012 lalu, seakan-akan hilang ditelan pemberitaan soal penyerangan Lapas Cebongan.
Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nugroho Widiatmoko, ayah korban, merasa tidak mendapatkan keadilan atas kasus yang menimpa anaknya itu. Menurutnya, Polda DIY tidak serius dalam menangani kasus tersebut.
Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik

Geram karena tak ada titik terang dalam proses hukum anaknya itu, Nugroho menggelar aksi unjuk rasa tunggal di Mapolda DIY. Aksi ini disaksikan oleh ratusan petugas Polda DIY.
Jangan Malas, Olahraga Bisa Jaga Kesehatan Jantung Hingga Turunkan Risiko Kanker Lho!

Dalam aksinya Nugroho tak banyak bicara, hanya mendesak polisi bertindak profesional sebagai penegak hukum.

“Saya tidak mampu lagi berbicara atas kasus yang menimpa anak saya,” kata Nugroho lirih di Mapolda DIY, Senin 15 April 2013

Ratusan petugas yang ada di Mapolda DIY tampaknya tidak terusik dengan aksi tunggal yang dilakukan oleh Nugroho. Petugas hanya berjaga-jaga seperti biasanya. Sementara, sejumlah pewarta tampak mengerubunginya.

Seperti diketahui, Reza, pelajar SMA Dominikus Wonosari mengalami koma selama 8 hari hingga akhirnya meninggal dunia di RS Bethesda Yogyakarta, Sabtu 3 November 2012. Reza mengalami kecelakaan lalu lintas pada malam takbiran Idul Adha tahun lalu. Diduga kuat akibat mendapat pukulan helm dari seorang anggota Satlantas Polres Gunungkidul, Bripka Mahmudi.

Pada Januari lalu, polisi sudah menyerahkan berkas ke Kejaksaan. Namun Kejaksaan mengembalikan ke polisi serta memerintahkan dilakukan otopsi.

Sementara pihak keluarga Reza tidak mengizinkan petugas forensik melakukan otopsi. Padahal otopsi ini, menurut Direktur Reskrimum Polda DIY Kombes Kris Erlangga sangat penting bagi pembuktian. Namun, otopsi tidak dilakukan karena tidak ada izin dari keluarga korban. (umi)

Baca juga:



Francois Letexier, Wasit yang Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Guinea U-23

Profil Francois Letexier, Wasit Kontroversial di Laga Timnas Indonesia vs Guinea U-23

Wasit asal Prancis Francois Letexier menjadi sorotan setelah dianggap mengambil keputusan kontroversial di laga Timnas Indonesia vs Guinea U23 dalam playoff Olimpiade2024

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024