Anindya: Pemerintah Jangan Hanya Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi

Anindya Novyan Bakrie di Acara Apec
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas nasional, sehingga iklim usaha menjadi kondusif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dengan rata-rata di atas 6 persen pun dinilai prestasi yang membanggakan dan ditargetkan terus tumbuh melampaui angka itu.

Anindya Novyan Bakrie selaku Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah, dan Tata Kelola Perusahaan, dalam paparannya sebagai narasumber pada acara bertajuk "Indonesian Young Leaders Forum 2013" yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Indonesia (Himpi) di Jakarta, Kamis, 18 April 2013, menjelaskan, stabilitas politik sangat penting bagi penciptaan iklim usaha yang baik.

Setelah Taylor Swift, BTS Juga Diminta Bersuara untuk Palestina: Speak Yourself

Jika iklim usaha baik, pertumbuhan ekonomi tercapai seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, Anindya mengingatkan, pemerintah seharusnya tidak semata mengejar target angka pertumbuhan ekonomi. Sebab, hal itu dikhawatirkan akan mengabaikan stabilitas, yang justru dapat mengganggu iklim usaha maupun investasi.

Stabilitas yang tetap terjaga, menurut Anindya, lebih penting daripada target-target pertumbuhan. Cepat atau lambat, pertumbuhan otomatis naik, apabila stabilitas terjaga. Kuncinya adalah iklim usaha yang kondusif.

"Stabilitas ini penting, walaupun tidak mudah mewujudkannya," ujarĀ  Anindya.

Komisaris Utama VIVA Group itu menambahkan, stabilitas harus dikembangkan menjadi elektabilitas, yakni proyeksi masa depan, peningkatan nilai tambah, sehingga dapat meningkatkan daya saing. Ketiga aspek itu penting diperhatikan, terutama dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015.

Indonesia, menurut Anindya, memang memiliki banyak keunggulan ekonomi dibanding negara-negara lain di ASEAN. Di antaranya, jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan yang tinggi, dan sumber daya alam yang melimpah. Tetapi, jika keunggulan itu tidak memiliki nilai tambah, daya saingnya akan melemah, dan justru dikalahkan oleh negara lain.

Hadir juga sebagai narasumber pada forum diskusi bagi pemimpin muda lintas profesi itu, antara lain, Puan Maharani (politikus dan Ketua DPP PDI Perjuangan), Mayor Agus Harimurti Yudhoyono (perwira TNI dan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono).

Agus Harimurti Yudhoyono dalam pemaparannya lebih menyoroti stabilitas kawasan. Menurut Agus, banyak hal yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan, yang dapat pula berpengaruh pada ekonomi masing-masing negara.

"Contohnya, sengketa perbatasan, perebutan wilayah laut China selatan, Selat Malaka, dan kejahatan transnasional, seperti illegal logging (pembalakan liar), illegal fishing (pembalakan ikan), perdagangan narkotika, dan lain-lain," ujar Agus, yang pada kesempatan itu mengenakan pakaian dinas militer. (art)

Kapolri Naikkan Pangkat 17 Pati dan Pamen Polri

Kapolri Naikkan Pangkat 17 Pati dan Pamen Polri, Ini Daftar Lengkapnya!

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung upacara Koprs Raport Kenaikan Pangkat 17 Pati dan Pamen Polri di Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2024