Sumber :
- tvOne
VIVAnews -
Artija, 70 tahun, seorang ibu di Jember, Jawa Timur, tak bisa menahan luka hatinya. Ibu yang dipidanakan putri kandungnya sendiri itu kembali menangis histeris di persidangan lanjutan kasus pencurian kayu, yang agendanya mendengar keterangan saksi pelapor, pagi ini, Kamis 25 April 2013.
Artija berteriak-teriak dan menangis saat putri yang menyeretnya ke meja hijau, Manisa (42), hendak menemuinya. Saat itu, sempat terjadi keributan, karena pihak keluarga melarang Manisa mendekati sang ibu. Saat itu, Manisa juga terlibat adu mulut dengan keponakannya Syafi'i (24).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
3 Alasan Wajib Dateng ke BaliSpirit Festival 2024, Nikmati Musik Sambil Tenangkan Pikiran
Artija berteriak-teriak dan menangis saat putri yang menyeretnya ke meja hijau, Manisa (42), hendak menemuinya. Saat itu, sempat terjadi keributan, karena pihak keluarga melarang Manisa mendekati sang ibu. Saat itu, Manisa juga terlibat adu mulut dengan keponakannya Syafi'i (24).
Baca Juga :
Di Balut Kabut Putih Rimba Papua, Pasukan Operasi TNI Evakuasi Mayat Alex yang Ditembak Mati OPM
Lihat di tautan ini.
Kasus itu bermula dari pelaporan Manisa atas penebangan empat batang pohon jenis bayur miliknya di Gempal, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersati.
Manisa melaporkan kakaknya, Ismail dan anaknya Syafi'i ke polisi. Rupanya, Artija juga ikut terseret, karena diduga dia yang menyuruh Ismail dan cucunya menebang kayu di lahan milik Manisa.
Kasus ini sudah bergulir sejak Mei 2012. Bahkan, pihak jaksa sudah beberapa kali mengembalikan berkas ke penyidik Polsek Sumbersari. Hingga akhirnya, kasus ini masuk ke pengadilan.
Manisa sendiri membantah sengaja menyeret ibunya ke polisi. Dia menduga ibunya hanya terbawa-bawa. Manisa juga menyalahkan Ismail dan pengacara, karena membawa-bawa ibunya dalam kasus ini.
"Saya tidak pernah melibatkan Ibu, saya sayang sama Ibu. Saya kasihan sama Ibu," kata Manisa sambil menangis. (art)
Halaman Selanjutnya
Lihat di tautan ini.
