Sumber :
- VIVAnews/Iwan Kurniawan
VIVAnews
- Bank Indonesia terus berupaya agar industri perbankan bisa sama-sama menggarap sistem pembayaran elektronik untuk fasilitas jalan tol atau
e-toll.
Sebab, hingga saat ini hanya PT Bank Mandiri Tbk yang terlibat dalam penyedia layanan ini.
Gubernur BI, Darmin Nasution, di Jakarta, Senin 6 Mei 2013, menjelaskan, jika semua bank dapat bekerja sama membuka layanan
e-toll
ini, akan sangat memudahkan masyarakat dan diharapkan mampu mengurangi kemacetan yang terjadi setiap pintu tol.
"Jalan tol antreannya panjang. Ini akan selesai dengan
e-toll
yang dibuka di bank lain, setidaknya akan mengurangi kemacetan," ujar Darmin di Gedung BI.
Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, dalam kesempatan yang sama menambahkan, sebaiknya bank-bank diberikan kesempatan yang sama untuk mengerjakan proyek
e-toll card
.
"Ada gardu tol elektronik, tapi karena kosong, ditutup jadi gerbang biasa. Jadi, jangan cuma satu bank, saya rasa bank lain bisa kok," kata Ronald.
Baca Juga :
Kata Prabowo Keberlanjutan Tetap Butuh Perbaikan
Boedi menjelaskan, BI tidak bisa memaksa Bank Mandiri membuka pintu bagi semua bank berpartisipasi dalam penyelenggaraan fasilitas
e-toll card.
Sebab, Bank Mandiri membangun sendiri infrastruktur
e-toll
tersebut.
"Kami sudah coba berdiskusi dengan menteri BUMN, karena Mandiri dan Jasa Marga di bawah BUMN," katanya.
Bank Mandiri juga telah membuka akses untuk mengisi ulang kartu
e-toll
di bank-bank lain pada April 2012. Sebelumnya, penambahan nilai kartu hanya bisa dilakukan di bank pemerintah beraset terbesar itu. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Boedi menjelaskan, BI tidak bisa memaksa Bank Mandiri membuka pintu bagi semua bank berpartisipasi dalam penyelenggaraan fasilitas