Sumber :
VIVAnews
- Meski menyambut baik kehadiran tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyitaan enam mobil mewah, ternyata rasa sakit hati tak dapat ditutupi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan, PKS menilai, apa yang dilakukan KPK sangat diskriminatif.
"Rasanya sakit dan sangat diskriminatif, perih sekali. Kami berharap KPK tidak tebang pilih. Hadirkan KPK yang profesional proporsional, inilah negara hukum yang kita bangun bersama," ujar Kepala Bidang Humas DPP PKS Madani dalam jumpa pers, Rabu 15 Mei 2013.
Meski mengaku kecewa dengan sikap KPK, namun Madani menilai ini adalah negara hukum dan hukum harus ditegakan secara adil. Dia pun menegaskan, PKS menyerahkan pandangan terhadap masalah ini sepenuhnya pada publik.
Menurutnya, jika KPK tidak melakukan hal yang sama dengan kasus yang lain tentu publik akan memiliki opini tersendiri.
"Kalau KPK melakukan politisasi hukum kepada kami dengan tidak segera memproses kasus-kasus yang lain, maka publik akan memiliki persepsi yg negatif kepada KPK, dan kami berharap hal itu tdak terjadi. Saat ini KPK memiliki opini publik yang bagus dan kami harapkan itu tetap bertahan," kata dia.
Airlangga: Negara Anggota OECD Akui Leadership RI di ASEAN dan G20
Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut negara anggota OECD mengakui leadership yang ditunjukkan Indonesia di ASEAN dan selama gelaran G20 ke
VIVA.co.id
4 Mei 2024
Baca Juga :