Wakil Ketua DPR Minta KPK Usut Rekening Gendut Aiptu LS

Pramono Anung
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari
VIVAnews
Peluncuran Starlink akan Dilakukan Elon Musk Bersama Jokowi di Puskesmas
- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Pramono Anung, meyakini jika Aiptu LS tak bermain sendiri dalam melindungi sejumlah pengusaha untuk menimbun bahan bakar minyak (BBM). Sebab, kata Pramono, seseorang berpangkat Aiptu (Pembantu Letnan Satu di tentara) tak mungkin mempunyai kewenangan yang begitu besar.

Deretan Angka di Balik Musim Fenomenal Bayer Leverkusen, Juara Bundesliga Tanpa Terkalahkan

"Saya menduga bahwa pasti ini tidak bermain sendiri, karena seorang berpangkat Aiptu dia tidak mungkin mempunyai kewenangan begitu besar sampai dengan bisa mempunyai dana yang sebesar itu," kata Pramono di Gedng DPR, Kamis 16 Me 2013.
Pesawat Jatuh di Tangerang Selatan, Satu Orang Tergeletak


Untuk itu, kata Pramono, sebaiknya kasus ini ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi saja. Sebab, kasus ini tak mungkin diselesaikan di internal kepolisian.

"Maka KPK juga harus mengambil alih meski ini terjadi pada aparat yang levelnya rendah, tapikan dana nya luar biasa besar. Menurut saya juga ini kesempatan KPK untuk mengambil alih persoalan yang menyangkut Aiptu LS ini," kata dia.

Menurut Pram, kasus ini sudah semakin banyak terjadi. Di mana seorang anggota polri berpangkat rendah tapi memiliki rekening yang jumlahnya mencengangkan.

"Ini menggambarkan bahwa ada sebuah sistem yang belum berjalan di pemerintahan, bahwa diduga yang bersangkutan ini melakukan manipulasi yang berkaitan dengan BBM dan juga illegal logging maka penegakan yang ada internal Polri ini juga harus dilakukan dan jangan hal ini dibiarkan berlarut-larut," kata dia.

Aiptu LS diduga telah membantu sejumlah perusahaan dalam kasus illegal logging dan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sorong. Sehingga, dia ditemukan telah memiliki rekening senilai Rp 1,5 triliun.

Inisial LS ini merujuk pada anggota Polres Sorong Papua Barat, Labora Sitorus. Hal itu dikuatkan pengakuan Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian bahwa salah satu anggotanya memiliki transaksi keuangan hingga mencapai triliunan rupiah dalam kurun 5 tahun.

Labora Sitorus pernah mengungkapkan, dirinya tidak terlibat dalam aksi penyalahgunaan BBM dan penyelundupan kayu ilegal. "Saya tidak terlibat, dan perusahaan itu bukan atas nama saya," kata dia. (eh)
Harley-Davidson WL 750 dirombak jadi motor balap

Restorasi Harley-Davidson Tua: dari Rongsok Jadi Jawara Balap Motor

Dunia balap motor umumnya diikuti oleh kendaraan keluaran terbaru yang kondisinya masih sangat prima sehingga bisa melaju dengan maksimal. Namun ada juga sepeda motor tua

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024