Indonesia Jajaki FTA Dengan Chile dan Tunisia

VIVAnews - Pemerintah Indonesia saat ini sedang menjajaki kemungkinan kerja sama perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan Chille dan Tunisia.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, prosesnya sedang dalam tahap penyusunan joint study group (kelompok penelitian bersama).

"Potensi pasar Chille memang tidak terlalu besar, namun untuk entry point masuk ke pasar Amerika Latin lumayan bagus," ujarnya usai pembukaan Pameran Gelar Produk Kerajinan Indonesia di Balai Sidang Jakarta, Rabu, 18 Maret 2009.

Menurut Mari, potensi ekspor yang bisa diunggulkan melalui kerja sama tersebut masih sama dengan ekspor unggulan ke negara lain. "Minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), karet, dan diharapkan produk manufaktur bisa masuk ke sana," ujarnya.

Kata Pelatih Timnas Indonesia U-17 Wanita Usai Dibantai Filipina

Sebab, kata dia, penetrasi produk manufaktur Indonesia di Chile masih sangat rendah akibat faktor jarak yang jauh. "Mereka lebih banyak mengambil (produk manufaktur) dari Afrika atau negara Amerika Latin lain daripada dari Asia," tutur Mari.

Mari menambahkan, kerja sama tersebut merupakan momen yang baik untuk penetrasi pasar Amerika Latin mengingat kondisi ekspor sedang menurun. "Apalagi Departemen Perdagangan baru saja membuka kantor International Trade Promotion Center di Santiaogo Chille," katanya.

Sama halnya dengan Chille, dia berharap produk manufaktur bisa penetrasi ke pasar Tunisia. "Kerja sama dengan Tunisia untuk membuka akses ke negara Afrika, terutama untuk produk furniture dan manufaktur," katanya.

Ilustrasi hidung/bibir.

3 Solusi Ampuh Bibir Sehat dan Merona, Caranya Simpel Banget!

Bibir kering, pecah-pecah, dan gelap sangat rentan terjadi pada seseorang. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga menjadi masalah kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024