Konflik Kepentingan, Pemda Papua Minta CEO Freeport Mundur

Sumber :
  • ANTARA/ Spedy Paereng
VIVAnews -
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, Selasa 11 Juni 2013, meminta Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B. Soetjipto, untuk mundur dari jabatannya karena dapat timbulkan
conflict of interests
dalam renegosiasi kontrak karya pertambangan.


"Kami meminta dirutnya dipecat karena bisa timbulkan konflik dalam renegosiasi," kata Klemen menegaskan saat ditemui di DPD RI, Jakarta.


Ia menjelaskan, renegosiasi kali ini harus berbobot dan memberikan keuntungan sebesar-besarnya untuk rakyat. Klemen mengeluhkan selama ini rakyat Papua tidak mendapatkan hasil yang setara dengan pertambangan emas tersebut.


"Rakyat Papua hanya mendapatkan ampas," katanya.


Gula Mahal, Satgas Pangan Pelototi Distribusi Produsen di Jawa Timur
Sebenarnya, hari ini DPD-RI membuat pertemuan antara pemerintah daerah Papua dengan Freeport yang akan membahas kebijakan Freeport Indonesia terkait pertambangan, termasuk kecelakaan yang terjadi di tambang bawah tanah. Namun, dari manajemen Freeport Indonesia tidak ada satupun yang hadir.

ICW Minta Dewas KPK Beri Sanksi Berat Jika Ghufron Terbukti Langgar Etik

"Ini menunjukkan tidak ada itikad baik dari Freeport Indonesia," katanya.
Indonesia-Arab Saudi Perluas Kerja Sama Penerbangan Haji dan Umroh, Intip Kesepakatannya


Sementara itu, Wakil DPD-RI, La Ode Ida, menjelaskan Kaukus Papua di parlemen akan menjadwalkan kembali pertemuan dengan manajemen Freeport Indonesia untuk menghasilkan arahan untuk manajemen Freeport. "Teman-teman kecewa, tetapi kami tunda pertemuan hingga minggu depan," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya