VIVAnews - Agar stok barang cepat habis di gudang, AT&T berencana untuk menjual Apple iPhone 3G tanpa kontrak mulai minggu depan.
Adapun versi iPhone 3G yang akan dijual adalah seri 8GB dan 16GB. Keduanya akan dilepas ke pasaran Amerika Serikat dengan harga 599 dan 699 dolar AS. Seperti VIVAnews kutip dari Boy Genius Report, 20 Maret 2009, pembeli kini tidak perlu menandatangani kontark penggunaan layanan AT&T selama dua tahun seperti sebelumnya.
iPhone yang dijual tanpa ikatan apa-apa ini tersedia mulai 26 Maret. Tetapi, produk “no-commitment” ini hanya bisa dibeli khusus oleh pelanggan AT&T.
“Pelanggan yang membelli iPhone 3G dengan harga “no-commit” itu tidak perlu menandatangani perjanjian kontrak penggunaan layanan selama 2 tahun,” tulis AT&T dalam presentasinya. “Aktivasi perangkat juga tidak dibutuhkan setelah pembelian.”
Opsi bebas kontrak ini terbatas hanya untuk 1 iPhone per nomor telepon. Meski begitu, AT&T juga mempersilakan pelanggannya untuk menambah nomor AT&T lainnya jika ingin membeli lebih dari 1 iPhone atau ingin menghadiahkan iPhone tersebut ke kerabatnya.
Saat iPhone 3G diluncurkan tahun lalu, AT&T sendiri menyatakan di masa yang akan datang mereka akan menhadirkan opsi bebas kontrak. Tetapi hal itu terus tertunda sampai saat ini.
Penawaran opsi bebas kontrak juga bisa menjadi tanda bahwa AT&T bermaksud untuk mengosongkan stok iPhone 3G mereka sebelum meluncurkan seri iPhone terbaru, musim panas ini. Spekulasi yang berkembang, perangkat terbaru Apple akan segera hadir, apalagi minggu ini Apple sudah mengungkapkan software iPhone versi 3.0. Para pengamat industri juga memperkirakan model terbaru iPhone akan tersedia di kisaran Juni atau Juli, serupa dengan perkenalan versi terdahulu dari jajaran smartphone tersebut.
Di Indonesia sendiri, iPhone baru akan diresmikan hari ini. Adapun operator yang menyediakan layanan untuk voice dan paket datanya adalah Telkomsel.
Setelah Serang Gereja, KKB Menuju Sekolah Bikin Guru Ketakutan hingga Lari ke Hutan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan perampasan barang elektronik milik jemaat Gereja hingga masuk ke sekolah.
