Wamendag Ingin Indonesia Punya Pulau Karantina Terintegrasi

Mengintip Ternak Susu Terbesar di Asia Tenggara
Sumber :
  • VIVAnews/Hadi Suprapto

VIVAnews - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, Selasa 25 Juni 2013, bertekad untuk mewujudkan pulau karantina hewan yang terintegrasi dengan peternakan guna mengatasi pasokan daging lokal.

"Indonesia harus merealisasikan pulau karantina untuk mengatasi pasokan daging lokal. Nantinya pulau ini akan digabung dengan pulau peternakan. Mari investasi di bidang ini bersama-sama," kata Bayu dalam diskusi bertajuk "Beef Imports: Quote Issues under the WTO" di Hotel J.S. Luwansa, Jakarta.

Ia menjelaskan, karantina dan peternakan akan menjadi satu untuk menjaga kesehatan hewan. Berbagai hewan dapat diternak di sini seperti sapi, kambing, dan kerbau. "Nanti akan ada tulisan, demi kesehatan hewan, manusia dilarang masuk," katanya.

Peternakan hewan di pulau ini, dia menjelaskan, lebih fokus untuk pemberdayaan hewan ternak seperti penggemukan dibandingkan pembibitan sapi. Sebab, biaya produksi pembibitan sapi lebih mahal dibanding penggemukan sapi.

"Unit cost breeding di Indonesia empat kali lebih mahal dibanding Australia, tetapi penggemukan sapi di Indonesia lebih murah dari Australia," paparnya.

Ia meyakini, pulau karantina ini dapat menekan harga daging sapi di Indonesia yang sedang tinggi. Masalah mahalnya harga daging tidak hanya dilihat dari sisi persediaan, tetapi juga melihat dari sisi permintaan.

Skutik Mio Lawas Digandrungi Lagi dengan Harga Mahal, Apa Kata Yamaha?

Dengan terintegrasi, maka dapat mengatasi masalah pasokan dan permintaan daging sapi di Indonesia. (art)

Suasana di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). (foto ilustrasi)

Mahasiswa Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan STIP Dievaluasi hingga Kamera CCTV Ditambah

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan evaluasi terhadap pola pengasuhan untuk pembenahan STIP ke depan.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024