Sumber :
- dinheirovivo
VIVAnews -
Menteri Keuangan Portugal, Vitor Gaspar, memilih mundur di tengah situasi ekonomi yang memburuk, kendati sempat menuai pujian dari penyandang dana internasional karena aksi penghematan setelah menerima dana talangan dari Uni Eropa dan Badan Moneter Internasional (IMF).
Kantor berita
BBC
, Senin 1 Juli 2013 melansir pengunduran diri Gaspar telah diterima oleh Presiden Portugal, Cavaco Silva. Istana Kepresidenan kemudian menunjuk Maria Luis Albuquerque sebagai penggantinya.
Baca Juga :
Wow, Harga Satu Pemain Uzbekistan Ini Lebih Tinggi dari Seluruh Pemain Timnas Indonesia U-23
Gaspar juga menyebut gagal meraih dukungan publik untuk aksi berhematnya.
Padahal pada Mei 2011, Portugal menerima dana talangan dari UE dan IMF senilai 78 miliar Euro atau Rp1.010 triliun. Sebagai imbal baliknya negara itu harus melakukan program penghematan agar dapat membayar kembali dana talangan tersebut.
Penolakan terhadap program penghematannya itu berujung pada unjuk rasa yang digelar ratusan ribu warga pada Maret kemarin. Beberapa program Gaspar juga diabaikan oleh pengadilan konstitusional di Portugal.
Menurut dia, pengadilan konstitusional turut berperan dalam keputusannya untuk mundur sebagai Menteri. Portugal diketahui sudah mengalami resesi ekonomi selama dua tahun terakhir di mana tingkat perekonomian diprediksi oleh banyak pengamat tahun ini akan mengalami penurunan sebanyak 2,3 persen.
Akibat program penghematan di berbagai bidang, menyebabkan sistem perekonomian semakin anjlok dan mendorong tingkat pengangguran bertambah menjadi 18 persen.
Pemerintah Portugal mengatakan mereka masih berada di jalur yang ditentukan oleh pemberi dana talangan dan akan keluar dari program tersebut pada Juni 2014 mendatang. Namun UE memperingatkan bahwa kondisi ekonomi Portugis diprediksi akan mengalami penurunan lebih banyak di tahun-tahun mendatang.
Hal ini semakin memancing keraguan apakah pemerintah dapat mengelola sistem keuangan mereka tanpa didukung mitra negara-negara Eropa dan IMF.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Gaspar juga menyebut gagal meraih dukungan publik untuk aksi berhematnya.