Cadangan Devisa RI Tergerus US$7 Miliar

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo di KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan hingga US$7 miliar dari US$105,1 miliar sepanjang Juni menjadi US$98,1 miliar. Cadangan devisa Indonesia saat ini setara 5,4 bulan impor dan pembayaran hutang luar negeri.


Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Gedung BI, Jumat 5 Juli 2013, menjelaskan melemahnya cadangan devisa disebabkan arus modal asing (out flow) di Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham yang keluar hingga US$4,1 miliar atau Rp40,1 triliun di bulan Juni 2013.


Selain itu, pelemahan cadangan devisa juga dipengaruhi oleh intervensi BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, selisih kurs neraca dan revaluasi aset. Meskipun, terjadi penurunan yang cukup dalam, Agus memastikan jumlah cadangan devisa saat ini cukup untuk melakukan stabilitasi nilai tukar rupiah.
Putuskan Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem Siapkan Nama Untuk Menteri?


Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup
Sementara dari sisi nilai tukar, Agus mencermati, pelemahan nilai rupiah masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara regional yang lain. Rupiah, menurutnya hanya mengalami depresiasi sebesar 3,01 persen, sementara Malaysia 3,3 persen, Singapura 3,8 persen dan Filipina 5,04 persen.

Martin Juara, Sprint Race MotoGP Spanyol Diwarnai Banyak Kecelakaan Termasuk Marquez & Bagnaia

Sedangkan beberapa negara yang mengalami depresiasi cukup dalam adalah Jepang dan Korea Selatan masing-masing 14 persen dan 7 persen.


Ke depan, Agus optimis cadangan devisa akan mengalami perbaikan, didukung adanya kenaikan harga BBM subsidi yang akan membuat APBN jauh lebih sehat. BI juga menyakini transaksi berjalan akan lebih kuat. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya