Berlian Laju Tanker Jajaki Merger

VIVAnews - PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dikabarkan mengkaji merger dengan PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) tahun ini.

Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan berencana mengabungkan diri dengan APOL untuk mengantisipasi asas cobatage yang akan dilakukan awal tahun depan. "Kabarnya, kedua pihak sedang bernegoisasi untuk menempuh aksi tersebut," kata sumber itu di Jakarta, Jumat malam 20 Maret 2009.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Berlian Laju Tanker, Kevin Wong, saat dikonfirmasi mengatakan, perseroan akan melaksanakan apa yang dinilai bakal memberikan hal positif bagi perusahaan dan untuk meningkatkan atau menjaga pendapatan emiten.

Adu Mahal Skuad Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan

"Jadi, biarlah publik yang menilai nanti, pokoknya kami akan meneruskan apa yang terbaik buat perusahaan dan pemegang saham," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, akhir pekan lalu.

Namun, dia tidak bisa berkomentar tentang adanya informasi jika perseroan dalam waktu dekat akan membahas aksi korporasi (merger) tahun ini tersebut.

Per 31 Januari 2009, Citibank Singapore S/A CBSG-CDP-Indonesia memiliki saham berkode BLTA sebesar 13 persen dan PT Tunggaladhi Baskara-2 sebanyak 53 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Jumat, 20 Maret 2009, BLTA ditutup menguat Rp 40 di level Rp 540. Broker PT Indo Premier Securities dengan kode PD tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Berlian Laju.

Analis pasar modal Teguh Ramadhani mengatakan, jika perseroan dengan APOL merger bakal terjadi sinergi yang cukup kuat di bisnisnya, sehingga bakal memberikan sentimen positif bagi kedua perseroan. "Tentunya, turut mempengaruhi kedua saham emiten di bursa," ujarnya.
 
Dia merekomendasikan simpan saham berkode BLTA untuk jangka pendek dan beli untuk jangka panjang.

Hingga kuartal ketiga tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,05 triliun atau tumbuh 88,43 persen dari Rp 2,68 triliun pada periode sama 2007.

Sedangkan laba bersih meningkat 236,4 persen menjadi Rp 1,75 triliun dari Rp 519,11 miliar.

BYD Atto 3

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

Mobil listrik BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal bisa dipesan konsumen sejak Februari 2024, tapi sampai saat ini belum ada yang menerima unitnya, ada keterlambatan pengiriman.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024