Calon Kapolri Ini Bicara Rekening Gendut, Berapa Hartanya?

Demo Keprihatinan Kinerja KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan telah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat 26 Juli 2013.

Mantan Kapolda Jambi itu enggan membeberkan berapa jumlah kekayaan yang dimilikinya. Namun pada tahun 2008, jumlah kekayaan Budi bernilai Rp4.684.153.542.

"Silakan dikonfirmasi ke KPK (jumlahnya). Tentu di perjalanan ada proses pengurangan dan penahanan," kata dia.

Budi pun membantah namanya termasuk salah satu jenderal yang memiliki rekening gendut. Ia menegaskan, laporan itu sudah diverifikasi ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Masalah itu perlu saya luruskan. Terkait LHA dari PPATK sudah ditindaklanjuti oleh Bareskrim pada tahun 2010, dan hasilnya sudah dikirim ke PPATK. Jadi masalah itu telah selesai. Artinya wajar dan dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Sebelumnya nama Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, dan Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Badrodin Haiti semppat disebut-sebut memiliki "rekening gendut". 

KPK menyatakan proses verifikasi LHKPN tidak termasuk untuk menyelidiki itu. "Verifikasi ini berkaitan dengan permintaan Kompolnas. Jadi tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang di luar itu," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi.

Jika masing-masing kandidat ada yang tidak memasukkan asetnya dalam LHKPN, Johan mengatakan KPK baru mengetahuinya bila ada masyarakat yang melaporkan. "Kalau ada harta kekayaan yang belum dilaporkan kami belum tahu, kecuali ada masyarakat yang melaporkan," ujarnya.

Harta Kekayaan Komjen Pol Budi Gunawan

Dalam laporan LHKPN di KPK, Budi terakhir melaporkan LHKPN pada 19 Agustus 2008. Saat menjabat sebagai Kapolda Jambi jumlah harta yang dimiliki Budi senilai Rp4.684.153.542.

Harta tersebut meliputi tanah dan bangunan seluas 761 meter persegi di daerah Jakarta Selatan dan tanah di Subang senilai Rp2.744.180.000.

BI Pede Ekonomi RI 2024 di 5,5 Persen Meski Suku Bunga Naik 
Budi juga memiliki beberapa kendaraan seperti Toyota Harrier, Honda Jazz, Nissan Teana, motor Suzuki dan Honda. Harta tak bergerak itu seluruhnya berjumlah Rp661 juta. Ia juga memiliki usaha peternakan, perikanan, perkebunan, dan pertanian senilai Rp600 juta.

Bicara Kasus yang Menyeret Sang Adik, Via Vallen: Berani Berbuat Harus Berani Bertanggung Jawab
Sementara usaha lain yang dimilikinya yakni obyek wisata seluas 12 hektar dengan nilai Rp300 juta, usaha Lila Embropery Rp50 juta, dan usaha rumah makan Bumbu Desa senilai Rp250 juta.

3 Kali Bos Microsoft Satya Nadella ke Indonesia, Semuanya Ketemu Jokowi
Budi juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp316 juta. Harta itu berupa logam mulia, batu mulia, barang antik, dan benda lainnya. Ia juga memiliki giro setara kas Rp362.973.542. (umi)
Politikus PPP Arsul Sani dilantik jadi hakim konstitusi.

Arsul Sani Ikut Sidang PHPU Pileg terkait PPP, Saldi Isra Beri Penjelasan

Hakim Konstitusi Arsul Sani tetap mengikuti persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pileg 2024 yang terkait dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024