Laba Bersih Astra International Turun di Semester I 2013

Gedung Astra International
Sumber :
  • Astra International

VIVAnews - PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya (Astra atau Perseroan) pada hari ini, Selasa 30 Juli 2013, mengumumkan bahwa kinerja Perseroan dan anak perusahaan (Astra) semester I tahun 2013 menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pendapatan bersih Astra sepanjang enam bulan pertama tahun 2013 mencapai Rp94,3 triliun, turun 2 persenĀ  dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp95,9 triliun, sementara laba bersih turun sebesar 9 persen dari Rp9,7 triliun menjadi Rp8,8 triliun. Laba bersih per saham mengalami penurunan sebesar 9 persen menjadi Rp218 per saham.

"Meskipun prospek permintaan domestik tetap positif, meningkatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja dan menurunnya harga komoditas diperkirakan masih akan mempengaruhi kinerja usaha pada semester kedua tahun ini," ujar Prijono.

Kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu Divisi Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi.

Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 10 persen menjadi Rp4,4 triliun, terdiri dari Rp1,9 triliun yang berasal dari Perseroan dan anak-anak perusahaan, serta Rp2,5 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif.

STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka

Permintaan Tinggi

Menurut Prijono, sepanjang semester pertama tahun 2013, permintaan kendaraan bermotor tetap tinggi, didukung oleh meningkatnya pendapatan masyarakat serta tingkat suku bunga pinjaman yang masih terjangkau.

Namun, Prijono mengakui bahwa peningkatan persaingan akibat meningkatnya kapasitas produksi domestik serta tingginya biaya tenaga kerja telah menyebabkan penurunan kontribusi laba bersih dari segmen otomotif.

"Peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah yang diberlakukan untuk perusahaan pembiayaan sejak 1 Januari 2013 dan bank pada 1 April 2013, tidak terlalu berdampak pada kinerja semester pertama Perseroan," kata Prijono.

Sementara itu, Prijono menambahkan, masih terlalu dini untuk memperkirakan dampak kenaikan harga bahan bakar yang terjadi pada akhir Juni lalu terhadap penjualan otomotif. (ren)

Spek dan Harga 7 Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, Rolls-Royce sampai Ferrari
Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara PBNU

Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengaku sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) -- bahkan sejak masih muda saat menjadi prajurit TNI,

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024