Risiko Kanker Payudara Bisa Dihitung dengan Statistik

Ilustrasi Kanker Payudara
Sumber :
VIVAnews -
Tim peneliti dari
National Cancer Institute
di Bethesda, Amerika Serikat, telah menghasilkan formula statistik baru untuk menghitung risiko seorang wanita terkena kanker payudara dalam waktu 10 sampai 20 tahun.


Teknik baru ini meneliti usia wanita, jumlah anak yang dimiliki, pola makan, berat badan, gaya hidup, penggunaan alat kontrasepsi, dan hormon-hormon. Dengan begitu, peneliti dapat mengetahui risiko kanker yang diderita oleh pasien.


Tak hanya memprediski kanker payudara, teknik ini juga mampu memprediksi risiko terkena kanker ovarium dan endometrium.


Dalam percobaan yang melibatkan hampir 122.000 wanita, para peneliti menemukan bahwa wanita berusia lebih dari 50 tahun akan memiliki risiko terkena kanker payudara antara 1,57 persen sampai 21,78 persen pada periode 10 tahun.


UAE Supports Indonesia to Become Host of the U-20 World Cup
Sementara pada periode 20 tahun, risiko itu meningkat menjadi 3,64 persen sampai 35,11 persen.

Kalahkan Marc Marquez, Francesco Bagnaia Juara MotoGP Spanyol 2024

Para peneliti mengklaim bahwa teknik baru ini mampu secara akurat memprediksi seorang wanita menderita kanker, terutama kanker payudara.
Khofifah Klaim Dapat Dukungan 4 Parpol untuk Maju Pilgub Jatim


Menurut Dr Ruth Pfeiffer, pemimpin penelitian, teknik baru ini dapat sangat membantu dalam pengambilan keputusan klinis terkait dengan risiko kanker.


"Dengan menggunakan teknik ini, maka seorang wanita mempunyai model risiko untuk menangani kanker payudara," kata Pfeiffer, dilansir
Telegraph,
2 Agustus 2013.


Penelitian ini mendapat sambutan baik dari para dokter-dokter, karena memudahkan mereka dalam mengidentifikasi pasien wanita yang memiliki risiko kanker.


Hasil penelitian ini sudah diterbitkan dalam Jurnal
PLoS Medicine.
(adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya