VIVAnews - HP hari ini menggelar Managed Print Services, teknologi, solusi, serta layanan fleksibel dan inovatif bagi pelanggan enterprise untuk mengurangi biaya dan dampak lingkungan. Solusi yang ditawarkan membuat penggunga dari kalangan enterprise untuk mengoptimalkan strategi output demi menghemat biaya, khususnya di masa ekonomi yang tidak kondusif.
“Kini tuntutan agar kalangan bisnis mampu memperhitungkan setiap pengeluaran semakin tinggi. Untuk itu kini perusahaan dapat mengandalkan HP sebagai mitra untuk memotong biaya operasionalnya,” kata Mulia Dewi Karnadi, Managing Director Imaging & Printing Group, HP Indonesia di sela-sela workshop dan demo solusi efisiensi di bidang printing bertajuk When Everything Counts, 24 Maret 2009. “Langkah pertama untuk memaksimalkan efisiensi dan mengurangi biaya adalah dengan mengetahui kebutuhan yang harus dipenuhi,” ucapnya.
Menggunakan Managed Print Services, pelanggan dapat segera mewujudkan penghematan biaya guna mengoptimalkan serta mengelola biaya yang mereka keluarkan dan meningkatkan produktivitas dalam sistem output mereka. Pembaruan alur kerja dokumen juga akan meningkatkan pengelolaan dan efisiensi biaya serta membantu mempertahankan loyalitas pelanggan.
Dengan mengelola serta mengoptimalkan sistem pencetakan kantor, HP MPS juga dapat membantu pelanggan dari kalangan enterprise untuk melakukan penghematan hingga 30 persen. Pelaku bisnis juga berpeluang untuk meningkatkan kinerja printer mereka untuk mengurangi biaya kepemilikan secara keseluruhan melalui pengelolaan biaya modal, penyederhanaan procurement perangkat keras, pengelolaan peralatan-peralatan yang sudah lama digunakan secara efektif dan melakukan penggantian alat dengan memperhatikan tanggungjawab terhadap dampak lingkungan.
Di Asia Pasifik, HP MPS berhasil mencatat pertumbuhan yang baik dan penambahan jumlah pelanggan yang cukup signifikan dengan nilai kontrak keseluruhan untuk financial year 2008 naik sebesar 108 persen. Dua institusi terakhir yang baru menerapkan Managed Print Services antara lain adalah News South Wales Department of Education and Training (DET) asal Australia, serta WISDRI Engineering & Research asal China.
Baca Juga :
Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
VIVA.co.id
1 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Duel Sengit Chipset Flagship: Dimensity 8300 vs Snapdragon 8 Gen 2, Siapa Juaranya?
Gadget
13 menit lalu
Bandingkan MediaTek Dimensity 8300 dan Snapdragon 8 Gen 2 dalam duel chipset ponsel kelas atas. Temukan keunggulan dan kelemahan masing-masing untuk memilih yang terbaik.
Smart TV POLYTRON Mini LED Quantum Dot 75 Inci: Hiburan Berkualitas Premium di Rumah
Gadget
38 menit lalu
Temukan fitur-fitur unggulan Smart TV POLYTRON Mini LED Quantum Dot 75 Inch yang akan memanjakan mata dan telinga Anda. Dapatkan hiburan berkualitas tinggi di rumah!
PIALA ASIA U-23 AFC 2024: Wasit Shen Yinhao Rugikan Timnas, Ini Sederet Kontroversinya
Wisata
41 menit lalu
Timnas U-23 Indonesia harus menelan kekalahan dari Uzbekistan dengan skor 0-2, di semifinal Piala Asia U-23 AFC 2024. Meski kalah, Garuda Muda berhasil ciptakan sejarah.
WISATA KULINER: Menikmati Ayam Rempah di Kedai Rojo Koyo Kediri
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Pertama kali singgah, Anda bisa saja tidak tertarik dengan tempat ini, karena memang tidak estetik sama sekali, mungkin karena tempatnya hanya berupa bekas garasi.
Selengkapnya
Isu Terkini