Sumber :
- www.bppt.go.id
VIVAnews -
Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, membenarkan rencana PT Lion Air yang akan memborong 100 unit pesawat N-219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
"Saya sudah menerima laporan dari panitia peringatan Hari Teknologi Nasional 2013 (Harteknas) mengenai acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Lion Air dan PT DI yang akan dilakukan di depan Bapak Presiden," kata Gusti, saat ditemui di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, 23 Agustus 2013.
Gusti menambahkan, di tahun 2016 ini, PT DI akan menyerahkan tiga unit pesawat N-219 kepada PT Lion Air. Kemudian di tahun selanjutnya menyusul tiga unit lagi.
"Saat ini, nilai transaksi dari pembelian pesawat N-219 termasuk harga satu unitnya belum bisa diketahui. Nanti, semuanya akan diungkap di acara penandatanganan 29 Agustus mendatang," ungkap Gusti.
Rencananya, pada tahap pertama pembuatan pesawat N-219, PT DI menggunakan komponen lokal sebanyak 30 persen. Lalu, pada tahap selanjutnya, yaitu pada unit pesawat ke-30, komposisinya meningkat jadi 60 persen.
Baca Juga :
Terpopuler: Jogja Fashion Week 2024 Kembali Digelar hingga Fakta Vaksin AstraZeneca Bikin Geger
Seperti diketahui, pesawat N219 sengaja didesain hanya untuk kebutuhan sipil, dengan kapasitas penumpang 19 orang. Dengan begitu, pesawat ini bisa dioperasikan pada daerah dengan kondisi alam ekstrim dan tingkat kesulitan yang tinggi. Seperti landasan tak beraspal di wilayah pegunungan, di wilayah kepulauan.
Pesawat N219 diklaim asli 100 persen karya anak bangsa. Sejumlah teknologi unik telah diadopsi. dari Konstruksi badan dan sayap dari aluminium. Mesin
off the shelf
yang banyak digunakan dalam dunia penerbangan. Sistem teknologi di dalamnya juga sudah modern. Reliable, dan mudah dalam perawatan.
Halaman Selanjutnya
Seperti diketahui, pesawat N219 sengaja didesain hanya untuk kebutuhan sipil, dengan kapasitas penumpang 19 orang. Dengan begitu, pesawat ini bisa dioperasikan pada daerah dengan kondisi alam ekstrim dan tingkat kesulitan yang tinggi. Seperti landasan tak beraspal di wilayah pegunungan, di wilayah kepulauan.