Nyepi Mampu Hemat Listrik Hingga Rp 3 M

VIVAnews – Peringatan Nyepi yang disertai dengan penghentian seluruh aktivitas, terbukti mampu menghemat bahan bakar solar sekitar Rp 3 miliar. Hal ini dikarenakan pembangkit yang biasanya memasok produksi listrik tak digunakan secara maksimal.

Beban puncak yang normalnya mencapai 481 MW, saat nyepi mengalami penurunan 40 persen atau sekitar 248 MW. Hal ini diungkapkan juru bicara PT PLN Distribusi Bali, Agung Mastika, saat dihubungi VIVAnews, Kamis, 26 Maret 2009.

Meskipun mengalami penurunan konsumsi listrik, bukan berarti pihak PLN langsung menghentikan pasokan listrik dari pembangkitnya. “Kami tetap standby-kan pembangkit dan tetap menghabiskan bahan bakar tetapi sedikit,” kata Agung.

Saat ini saja, pasokan listrik ke Bali sebesar 562 MW yang didukung kabel terkoneksi bawah laut Jawa-Bali sebesar 200 MW, dan pembangkit di Bali meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Pemaron 80 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pesanggaran sebesar 152 MW, dan PLTG Gilimanuk 130 MW.

Masih tingginya pemakaian listrik saat Nyepi dikarenakan aktivitas masyarakat penggunaan listrik di beberapa tempat vital seperti keperluan rumah tangga, Rumah Sakit (RS) serta hotel masih berjalan dengan daya yang relatif telah dikurangi.

Laporan: Wima Saraswati | Bali

Ribuan Warga Yahudi Israel Memaksa Masuk dan Gelar Ibadah di Masjid Al-Aqsa
VIVA Otomotif: Booth Daihatsu di GIIAS 2023

Bukan Suku Bunga, Ini yang Jadi Perhatian Pembeli Mobil Pertama

Daihatsu mengaku optimis, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate tidak berdampak signifikan terhadap penjualan mereka, terutama bagi pembeli mobil pertama.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024