IMF: Negara Berkembang Rentan terhadap Kebijakan Ekonomi Ketat AS
Rabu, 4 September 2013 - 16:59 WIB
Sumber :
- REUTERS/Jonathan Ernst
VIVAnews
- Negara-negara maju yang dipimpin Amerika Serikat akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi global. Upaya itu terutama ditujukan bagi negara-negara berkembang yang berisiko mengalami pertumbuhan melambat akibat kebijakan moneter ketat di AS.
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam sebuah catatan yang disiapkan untuk pertemuan Kelompok 20 di St Petersburg, mengatakan, IMF mendesak penguatan aksi global untuk merevitalisasi pertumbuhan. IMF juga mencermati upaya pengelolaan risiko serta memeringatkan beberapa risiko penurunan pertumbuhan.
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam sebuah catatan yang disiapkan untuk pertemuan Kelompok 20 di St Petersburg, mengatakan, IMF mendesak penguatan aksi global untuk merevitalisasi pertumbuhan. IMF juga mencermati upaya pengelolaan risiko serta memeringatkan beberapa risiko penurunan pertumbuhan.
"Negara di pasar yang sedang berkembang sangat rentan terhadap pengetatan kebijakan moneter di AS," tulis catatan IMF yang diperoleh
Reuters
, Rabu 4 September 2013.
Catatan itu merekomendasikan pembuat kebijakan IMF untuk siap mengatasi peningkatan ketidakstabilan keuangan global. "Para pembuat kebijakan harus mampu mengendalikan nilai tukar untuk merespons perubahan fundamental," kata IMF.
Pembuat kebijakan IMF juga diharapkan untuk menjaga risiko yang bisa terjadi akibat penyesuaian kebijakan yang dilakukan sejumlah negara. Upaya itu termasuk melalui intervensi untuk mengelola volatilitas yang berlebih.
Halaman Selanjutnya
"Negara di pasar yang sedang berkembang sangat rentan terhadap pengetatan kebijakan moneter di AS," tulis catatan IMF yang diperoleh