- cdn.wn.com
VIVAbola - Presiden FIFA, Sepp Blatter, menilai terpilihnya Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah sebuah kesalahan. Blatter menilai tidak mungkin menggelar Piala Dunia di bawah cuaca panas di Qatar.
Qatar secara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Desember 2010, setelah mengalahkan Amerika Serikat dalam proses tender. Qatar menjadi negara Timur Tengah pertama yang akan menggelar Piala Dunia.
Sejumlah pihak sudah menyatakan ketidaksetujuan mereka untuk menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar pada bulan Juni dan Juli, dikarenakan suhu yang bisa mencapai 50 derajat Celsius.
"Ini mungkin kesalahan yang kami buat saat itu. Di sisi lain, Anda juga harus mempertimbangkan realita politik. Piala Dunia adalah event terbesar FIFA. Siapa kita, orang-orang Eropa, yang menuntut event ini harus hanya mementingkan 800 juta rakyat di Eropa?" ujar Blatter kepada Inside World Football.
"Saya pikir ini adalah waktu yang tepat bagi Eropa untuk menyadari bahwa mereka tidak menguasai dunia lagi. Kita harus menerima sepakbola bukan lagi olahraga negara-negara Eropa dan Amerika Selatan. Ini adalah olahraga dunia."
Sebagai solusinya, Piala Dunia 2022 di Qatar akan digelar pada musim dingin. Blatter akan mengajukan proposal pemindahan jadwal ini di rapat Komite Eksekutif FIFA bulan depan, Oktober 2013.
"Menggelar Piala Dunia di musim panas di Qatar adalah tidak bertanggung jawab. Kita lihat nanti apakah Exco FIFA menyetujui rekomendasi saya untuk memindahkan jadwal pertandingan dari musim panas ke musim dingin. Jika Exco FIFA setuju, langkah berikutnya adalah melihat jadwal internasional dan risiko-risiko jika dimainkan di musim dingin," kata Blatter.
Masalahnya, jika Piala Dunia 2022 jadi digelar di musim dingin, jadwal kompetisi liga-liga akan tergganggu. Hampir seluruh jadwal kompetisi di negara-negara anggota FIFA dimulai antara bulan Agustus dan September. (kd)
Rusia & Qatar Terancam Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Terkait dengan skandal korupsi di tubuh FIFA.
