VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum mendeklarasikan penerapan Pakta Integritas dalam proses pengadaan barang dan jasa logistik Pemilu 2009. Penandatanganan tekad antikorupsi ini dilakukan di hadapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Taufiq Effendi.
"Tekad dan deklarasi ini patut diacungi jempol,” kata Taufik dalam sambutannya di Kantor Komisi, Selasa, 21 Oktober 2008. Setidaknya, lanjut Taufik, sudah ada niatan cegah korupsi. ”Kalau niat dan kesempatan ketemu, jadi deh.”
Inisiasi penadatangan pakta integritas itu berasal dari Transparency Internasional Indonesia (TII). Ketua Dewan Pengurus TII Todung Mulya Lubis mengatakan, pakta itu sebuah alat pencegahan korupsi. ”Filosofi dasarnya membuat transaksi pengadaan lebih fair,” ujarnya.
Lebih lanjut, Todung mengungkap sembilan prinsip dasar yang harus dipenuhi agar Pakta Integritas dapat berfungsi yakni komitmen antikorupsi dari pemerintah, komitmen antikorupsi dari pihak swasta, komitmen pemerintah dan swasta terhadap partisipasi masyarakat, adanya fungsi pemantau independen, mekanisme pengaduan, mekanisme pemberian penghargaan dan hukuman, adanya resolusi konflik, adanya kesepakatan bahasan rahasia, dan mekanisme perlindungan saksi. ”Jadi kalau ada whistle blower harus dilindungi,” tegasnya.
Menurut Todung, butuh argumen panjang untuk meyakinkan komisioner agar mau menandatangani pakta. ”Pemilu 2004, KPU tidak mau menandatangani,” katanya. Dia juga mengaku sempat meragukan itikad baik komisioner. ”Pembicaraan alot,” kata Todung.
KPU, lanjut Todung, seolah-olah ingin membeli waktu yakni membuat keadaan darurat, kemudian meminta Keputusan Presiden (Keppres) agar bisa tidak memakai Keppres 80 Tahun 2003 dalam proses pengadaan barang dan jasa logistik Pemilu 2009.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan, Abdul Hafiz Anshary, menyatakan komitmen mencegah korupsi. ”Kami berharap sinergi KPU dan TII. Jika ada gejala penyimpangan kearah korupsi, dapat segera dicegah,” harapnya.
Terkait proses tender pengadaan barang dan jasa, Komisi Pemilihan menargetkan bisa dimulai Oktober ini. Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan, Suripto Bambang Setyadi, mengatakan telah selesai membentuk panitia. "Mereka sudah dibekali agar tidak perlu takut. Yang penting, jaga amanah," katanya kepada VIVAnews usai acara tersebut.
Menurut Bambang, panitia sudah siap bekerja. Namun, masih perlu menunggu hasil final peraturan terkait logistik yang hingga kini belum tuntas. Hingga hari ini, komisioner masih membahas peraturan tentang surat suara.
Baca Juga :
Terpopuler: Pelaku Penyiram Air Keras hingga Roberto Mancini Kagumi 4 Pemain Timnas Indonesia U-23
VIVA.co.id
7 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Realme Buds Air 6 dan Buds Air 6 Pro Meluncur : TWS Dengan Baterai 40 Jam dan Hi-Res
Gadget
16 menit lalu
Realme secara diam-diam telah mengumumkan kehadiran dua produk TWS terbaru mereka, yaitu Realme Buds Air 6 dan Buds Air 6 Pro. Ini merupakan suksesor sebelumnya
Bangun pagi bisa menjadi tantangan yang serius bagi banyak orang. Berikut ini 5 zodiak yang terbilang sangat sulit bangun pagi. Simak artikel ini sampai habis, ya.
Gelar Demo, FPA Minta Mendagri Copot Pj Gubernur Aceh
Bandung
23 menit lalu
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Pemersatu Aceh (FPA) mengelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kementrian Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Ke
Manchester United (MU) harus menerima kekalahan telak dari Crystal Palace dengan skor 0-4 pada pekan ke-36 Liga Inggris di Stadion Selhurst Park, London, Selasa, 7 Mei.
Selengkapnya
Isu Terkini