Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Rabu 18 September 2013, menyatakan bahwa pemerintah RI dan Inggris sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam program pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, pengembangan energi terbarukan, dan sektor manufaktur.
Pembangunan infrastruktur, Hatta menjelaskan, diprioritaskan pada sektor transportasi.
"Keluhan dunia internasional, airport kita sering
delay
atau begitu banyak pesawat yang mengantri," ujar Hatta di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.
Dalam hal ketahanan pangan, Hatta melanjutkan, Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi ketergantungan impor. Pemerintah ingin meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
Baca Juga :
Top Trending: Kiai Rela Serahkan Istrinya ke Oknum Habib Hingga Patung Liberty Berguncang
Baca Juga :
Terpopuler: Pelaku Penyiram Air Keras hingga Roberto Mancini Kagumi 4 Pemain Timnas Indonesia U-23
"Kami memerlukan tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga geotermal," kata Hatta.
Adapun untuk kerja sama di sektor manufaktur, kata Hatta, menyangkut upaya meningkatkan nilai tambah bagi produk ekspor unggulan.
"Kita mengekspor komoditas, volumenya 75 persen dari industri manufaktur. Tapi kalau membuka impor, ya 75 persen untuk manufaktur, yaitu bahan baku penolong," kata Hatta. (eh)
Halaman Selanjutnya
"Kami memerlukan tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga geotermal," kata Hatta.