FOTO: Socotra, Pulau 'Alien' Tempat Tumbuh Pohon Raksasa

Pohon Darah Naga
Sumber :
  • flickr/Stefan Geens
VIVAlife - Banyak tempat unik di Semenanjung Arab yang menyimpan misteri. Salah satunya Yaman yang memiliki satu wilayah aneh, yang kerap disebut tempat tinggal alien. Wilayah itu ditumbuhi ratusan pohon tumbuhan Pohon Darah Naga.
DPR: Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Bersifat Tersier Tak Jawab Masalah UKT Mahal

Disebut Pohon Darah Naga karena memang getahnya berwarna merah seperti darah. Masyarakat setempat memanfaatkan getah tersebut sebagai bahan ramuan obat pernafasan dan pencernaan, pernis hingga kemenyan.
DPR: Revisi UU Polri Terkait Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota

Ya, pohon ini memang menebar aroma kemenyan yang menyengat. Mitosnya, pohon ini bisa meningkatkan kekuatan mantra sihir untuk melindungi diri hingga urusan percintaan. 
Telkomsat Jamin Kerja Sama dengan Starlink Tak Ganggu Kedaulatan Nasional

Pohon Darah Naga itu tumbuh seperti payung raksasa. Dengan batang mencapai tinggi 12 meter dan daun rimbun di atasnya. Pertumbuhannya terbilang lamban, membutuhkan sekitar 1 tahun untuk bertambah 1 meter. Lihat foto selengkapnya

Pohon ini ditemukan oleh Profesor Issac Bayley Balfour di Pulau Socotra, pulau yang terisolasi 220 mil dari daratan Yaman. Di wilayah Socotra, terdapat bukit yang dilindungi oleh pemerintah dan ditetapkan sebagai cagar alam. Di bukit itulah pohon aneh ini tumbuh. Bukit berkabut, tersembunyi di antara tebing Pegunungan Hajhir.

Secara geografis, Pulau Socotra dikelilingi Laut Arab di sebelah utara, dan Samudra Hindia di sebelah selatan. Dahulu, perairan Pulau Socotra sungguh menakutkan bagi para pelaut, memiliki badai yang ganas dan angin yang tidak terkendali.

Sekitar 250 juta tahun yang lalu, ketika semua daratan planet masih menjadi satu kesatuan, Socotra sudah berdiri terpisah. Pulau ini sudah menjadi tempat berkembang biak burung, tumbuhan dan hewan. Karena letaknya yang terisolasi, proses evlousi flora dan fauna di Socotra tidak pernah menyebar ke daratan utama.

Dilansir amusingplanet, meski terisolasi bukan berarti pulau ini tak berpenghuni. Socotra telah didiami penduduk sekitar 2.000 tahun silam, lebih dari 50.000 orang bermukim di tempat tersebut. Mereka hidup dari memancing dan berternak.

Kini Pulau Socotra sangat bersahabat. Banyak wisatawan yang kemudian datang untuk melihat keragaman hayatinya. Terdiri dari 825 spesies tanaman langka, 730 spesies ikan pesisir, dan 300 spesies kepiting, lobster, dan udang. 

Selain menikmati alam pemandangan Pohon Darah Naga, wisatawan yang datang juga bisa menyelam di perairan Socotra. Jika ingin mencoba sesuatu yang lebih menantang, terdapat beberapa gunung yang dapat didaki. (eh)
Tim Gabungan TNI, Polri, BSSN untuk Pengamanan WWF Ke-10

Begini Ketatnya Pengamanan World Water Forum di Bali

Guna mengamankan event World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali, bakal ada tiga ring pengamanan.

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024