Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Anggota Komisi Hukum DPR Martin Hutabarat meminta agar Ruhut Sitompul tidak terlalu banyak memuja-muji Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat Ketua Komisi Hukum. Sebab, hal itu dinilai bisa mempengaruhi independensi Ruhut sebagai pimpinan komisi.
Tapi, permintaan ini tak diambil pusing oleh Ruhut. Dia malah kembali menyebut-nyebut nama SBY yang tak lain adalah Ketua Umum Partai Demokrat.
"Aku bisa duduk di sini karena Tuhan, dan Tuhan memberi kepercayaan pada SBY dia sebagai presiden dan ketum. Dia (SBY) memberi kepercayaan sama aku, aku terima kasih," kata Ruhut di Gedung DPR, Selasa 24 September 2013.
Ruhut menjamin, independensinya selaku Ketua Komisi III DPR tidak akan terganggu hanya karena memuji SBY. Sebab, ketika menjadi anggota komisi, dia juga kerap mengkritik sejumlah menteri pada saat rapat dengar pendapat.
"Apa aku diam aja waktu RDP, kalau ada menteri cengengesan, kan aku tegur. 'Eh kau menteri atau wamen, cengengesan saja kau.' Aku the rulling party (partai pemerintah) harusnya aku bela, nanti takut menteri lapor kan?" kata dia.
Tapi, kenyataannya, kata Ruhut, SBY selalu diam jika dia menegur menteri-menterinya. "Makannya, aku bangga sama Pak SBY," ujar dia.
Bahkan, kata Ruhut, dirinya sempat membuat candaan pada Martin. Di mana, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto digadang-gadang menjadi calon presiden, dan Martin juga selalu memuja-muji Prabowo.
"Aku bilang Pak Prabowo belum jadi presiden loh, tapi dia sudah muja-muji. Aku ini, SBY dah jadi presiden, wajarlah aku muji. Ah semua mengada-ngada, aku hanya bilang EGP (emang gue pikirin)," kata Ruhut.
Selain itu, Ruhut pun tak mau mengikuti nasehat koleganya agar dia mengubah gaya dan cara berkomunikasi yang kerap ceplas-ceplos. "Aku hanya bernyanyi. Aku masih seperti yang dulu. Masa jadi ketua langsung jaim. Ini aku pakai jas paripurna aja, besok sudah pakai jins," ujar dia. (eh)
![SMP Wira Buana]()
![img_title]()
Ruhut menjamin, independensinya selaku Ketua Komisi III DPR tidak akan terganggu hanya karena memuji SBY. Sebab, ketika menjadi anggota komisi, dia juga kerap mengkritik sejumlah menteri pada saat rapat dengar pendapat.
"Apa aku diam aja waktu RDP, kalau ada menteri cengengesan, kan aku tegur. 'Eh kau menteri atau wamen, cengengesan saja kau.' Aku the rulling party (partai pemerintah) harusnya aku bela, nanti takut menteri lapor kan?" kata dia.
Tapi, kenyataannya, kata Ruhut, SBY selalu diam jika dia menegur menteri-menterinya. "Makannya, aku bangga sama Pak SBY," ujar dia.
Bahkan, kata Ruhut, dirinya sempat membuat candaan pada Martin. Di mana, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto digadang-gadang menjadi calon presiden, dan Martin juga selalu memuja-muji Prabowo.
"Aku bilang Pak Prabowo belum jadi presiden loh, tapi dia sudah muja-muji. Aku ini, SBY dah jadi presiden, wajarlah aku muji. Ah semua mengada-ngada, aku hanya bilang EGP (emang gue pikirin)," kata Ruhut.
Selain itu, Ruhut pun tak mau mengikuti nasehat koleganya agar dia mengubah gaya dan cara berkomunikasi yang kerap ceplas-ceplos. "Aku hanya bernyanyi. Aku masih seperti yang dulu. Masa jadi ketua langsung jaim. Ini aku pakai jas paripurna aja, besok sudah pakai jins," ujar dia. (eh)
Perundungan Siswi SMP di Bojonggede Dipicu Rebutan Pacar
Pihak sekolah siswi korban perundungan mengungkapkan bahwa kasus tersebut dipicu pacar. Kasusnya kini masih ditangani pihak kepolisian. Diketahui korban adalah K, siswi k
VIVA.co.id
18 Mei 2024
Baca Juga :
