Sumber :
- owall.net
VIVAnews -
Selama ini ilmuwan menyakini, sekitar 2,3 miliar tahun lalu, Bumi mengalami apa yang dikenal dengan
Great Oxidation Event,
masa di mana kehidupan Bumi belum terbentuk dan oksigen masih mendominasi lapisan atmosfer. Masa ini adalah titik perubahan besar bagi evolusi segala kehidupan di Bumi yang kini kompleks.
Namun, ternyata akarnya jauh lebih awal dari apa yang diduga para ilmuwan.
Setidaknya demikian yang dikatakan temuan baru sejumlah peneliti internasional, yang dilansir
Nature,
30 September 2013. Temuan itu telah menguji beberapa sampel dari tanah tertua yang ditemukan di Bumi.
Baca Juga :
Legislator PKS Kaget Ada Klausul Melarang Jurnalisme Investigatif dalam Revisi UU Penyiaran
"Fotosintesis oksigenik adalah metabolisme yang sangat rumit dan masuk akal. Kita mungkin tidak melihat manifestasinya hingga masa
Great Oxidation Event,
tapi sekarang kita tahu bahwa oksigen hadir lebih awal di lapisan atmosfer dan Bumi. Ini membuktikan bahwa metabolisme yang kompleks sekalipun berevolusi sangat cepat," kata Dr Sean Crowe, peneliti dari University of British Columbia pada
BBC.
Para peneliti berharap dapat menemukan lebih banyak data untuk memperkuat temuan baru ini. Namun, hanya sedikit tanah di Bumi yang tidak terganggu selama tiga miliar tahun. Peneliti juga yakin, misteri besar kehidupan masih sangat mungkin datang dari tanah-tanah yang terkubur di Greenland dan Australia selama miliaran tahun.
Halaman Selanjutnya
Great Oxidation Event,