Sumber :
- owall.net
VIVAnews -
Selama ini ilmuwan menyakini, sekitar 2,3 miliar tahun lalu, Bumi mengalami apa yang dikenal dengan
Great Oxidation Event,
masa di mana kehidupan Bumi belum terbentuk dan oksigen masih mendominasi lapisan atmosfer. Masa ini adalah titik perubahan besar bagi evolusi segala kehidupan di Bumi yang kini kompleks.
Namun, ternyata akarnya jauh lebih awal dari apa yang diduga para ilmuwan.
Setidaknya demikian yang dikatakan temuan baru sejumlah peneliti internasional, yang dilansir
Nature,
30 September 2013. Temuan itu telah menguji beberapa sampel dari tanah tertua yang ditemukan di Bumi.
Dari tanah murni itu, yang diperkirakan berusia tiga miliar tahun lalu dan telah terkunci di balik bebatuan di Afrika Selatan, ditunjukkan bukti jelas akan adanya pelapukan oksidatif. Artinya, pelapukan itu melibatkan zat O2 dalam proses peleburan kimia.
Dan, agar proses kimia itu bisa berlangsung, dibutuhkan kadar oksigen yang cukup signifikan untuk mempengaruhi tanah. Bukan hal yang mustahil, tapi temuan ini cukup mengejutkan, menjelaskan bahwa peradaban makhluk hidup pertama di Bumi jauh lebih kompleks dari perkiraan sebelumnya.
"Fotosintesis oksigenik adalah metabolisme yang sangat rumit dan masuk akal. Kita mungkin tidak melihat manifestasinya hingga masa
Great Oxidation Event,
Baca Juga :
Hadiri Upacara Penjernihan Air di World Water Forum 2024, Luhut: Komitmen RI Lindungi Alam
Kemenhub: Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih di BSD Diinvestigasi KNKT
Sebuah pesawat latih terjatuh di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu, 19 Mei 2024. Pesawat tersebut bertipe Tecnam P2006T.
VIVA.co.id
19 Mei 2024
Baca Juga :