Sumber :
- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews -
Sejumlah tokoh Banten mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis 10 Oktober 2013. Mereka datang untuk memberikan dukungan pada KPK dalam mengusut dugaan suap yang melibatkan Tubagus Chaeri Wardhana, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Para tokoh penggagas Provinsi Banten itu bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Pradja. Juru bicara rombongan, Ahmad Subadri mengatakan, KPK harus mengusut tuntas kasus suap adik Ratu Atut yaitu suap untuk memuluskan perkara sengketa Pilkada Lebak, Banten. Tubagus yang biasa disapa Wawan itu diduga menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
Baca Juga :
Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang
Baca Juga :
Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah
Sementara terkait komitmen dari pertemuan tadi, Subadri mengatakan, pimpinan KPK siap lahir batin memberantas korupsi di Banten. Baginya, korupsi di Banten sudah sangat memprihatinkan, tercium baunya namun sulit dibuktikan karena dikemas sedemikian canggih.
"Kesejahteraan hanya dinikmati oleh segelintir elit, segelintir keluarga. Nah itulah yang kita sebut-sebut dinasti," ujar Subadri.
Dia berharap, kasus ini menjadi pintu masuk untuk mengusut korupsi besar lainnya di Banten. Warga Banten, lanjutnya, sudah sekian lama menanti pemberantasan korupsi yang berpihak pada keadilan masyarakat. "Kami yakin KPK ini tidak bisa dinegosiasi." (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kesejahteraan hanya dinikmati oleh segelintir elit, segelintir keluarga. Nah itulah yang kita sebut-sebut dinasti," ujar Subadri.