Demokrat: SBY Tak Suka Namanya Disebut Luthfi di Persidangan

Presiden SBY dan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
Airlangga: Singapura-Malaysia Tidak Senang RI Punya Industri Semikonduktor
– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq menyebut namanya dalam persidangan kasus suap impor daging sapi. SBY dikait-kaitkan dengan Bunda Putri, sosok wanita misterius yang suaranya ikut terekam dalam penyadapan KPK terhadap Luthfi Hasan dan Ridwan Hakim – anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.

Korban Tewas Kecelakaan Bus di Subang Jadi 11 Orang, Puluhan Luka Berat

Kamis malam 10 Oktober 2013, setibanya dari kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam, SBY langsung menggelar jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. SBY mengatakan tidak kenal dan tidak tahu siapa Bunda Putri. “Bunda Putri disebut orang yang dekat dengan Presiden, 1.000 persen Luthfi bohong. Bunda Putri dikatakan sangat tahu kebijakan
32 Ambulans Depok Berangkat ke Subang untuk Evakuasi Korban Kecelakaan Bus Pelajar SMK
reshuffle. Itu 2.000 persen bohong. Istri saya pun tidak diajak bicara dalam perombakan kabinet,” kata SBY berang.


Partai Demokrat mengatakan, ketua umum mereka itu memang luar biasa marah. Kemarahan itu ditunjukkan dengan menggelar konferensi pers langsung setibanya di tanah air – hanya beberapa jam setelah nama dia disebut Luthfi di sidang Fathanah.

“Pak SBY sebenarnya orang paling sabar. Ketika dia marah, ada sesuatu yang tidak beres,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. Menurutnya, SBY tidak senang namanya dibawa-bawa dalam persidangan yang merupakan forum hukum resmi. Apalagi yang menyebut nama SBY adalah mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

“Ketika orang berkomentar di pengadilan dan orang itu sekelas mantan Presiden PKS, artinya dia kan sahabat SBY di koalisi. Berarti ada apa-apa. Presiden merasa tidak senang namanya dikaitkan dengan orang-orang yang berbuat aneh-aneh,” kata Sutan.

Sutan sendiri kecewa dengan sikap Luthfi yang menyeret nama orang lain. “Kalau enak dia sendiri, kalau nggak enak bawa-bawa orang lain. Kan nggak jantan,” ujar anggota DPR itu.

Meski demikian, Sutan tak ingin berburuk sangka dengan menduga-duga kasus Luthfi punya tendensi menyerang Partai Demokrat. Sutan menilai Luthfi hanya galau menghadapi kasus hukumnya. “Seorang petinggi partai yang terkenal bersih tiba-tiba kena musibah,” kata dia.

Ketika bersaksi dalam persidangan Fathanah, Luthfi mengatakan tujuannya menemui Bunda Putri terkait informasi reshuffle kabinet. “Bunda Putri orang yang sangat dengan Presiden SBY. Dia sangat tahu dengan kebijakan-kebijakan reshuffle. Saya khawatir akan ada reshuffle berikutnya untuk menteri PKS karena saya dengar banyak kabar akan ada reshuffle,” kata Luthfi.

Luthfi cemas dengan nasib salah satu menterinya di kabinet – Menteri Pertanian Suswono. Pasalnya nama Suswono dikait-kaitkan dengan suap daging sapi impor. “Saya katakan kasus ini alasan bisnis ke bisnis, tak ada hubungannya dengan Menteri (Suswono). Waktu itu mau ada rapat pleno (PKS), pasti akan ada pembicaraan reshuffle. Maka saya sempatkan ke Bunda Putri. Saya hanya verifikasi soal reshuffle, dan pastikan tidak ada urusannya dengan Menteri (Suswono),” kata Luthfi.

Dia mengatakan, Bunda Putri kerap membawa informasi dengan tingkat akurasi sangat tinggi terkait kebijakan Presiden SBY. “Sebagai Presiden PKS (waktu itu), saya jangan sampai terkaget-kaget (dengan kebijakan SBY). Jadi harus ada info permulaan. Jika terjadi reshuffle, saya harus ada kesiapan beri statement. Persis seperti saat PKS menolak BBM dan menteri kami akhirnya diambil (dicopot) Presiden SBY. Ketika itu saya bisa kasih statement,” ujar dia. (eh)
Menag Yaqut Cholil Qoumas melepas keberangkatan perdana jemaah haji kloter 1

Lepas Keberangkatan Kloter 1 Jemaah Haji ke Tanah Suci, Menag Puji Layanan Fast Track

Menag melepas keberangkatan 388 jemaah haji Kloter 1 JKG ke Tanah Suci pada Minggu dini hari, sekaligus memantau layanan fast track di Bandara Soetta

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024