Sumber :
- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews
– Sejumlah tokoh masyarakat Banten hadir dalam dialog Banten Jawara’S Club (BCJ) yang digelar di Ciloang, Serang, Minggu 20 Oktober 2013. Dialog bertema ‘Banten Bangkit Menuju Banten Baru’ ini menghasilkan Petisi Banten Bangkit.
Beberapa tokoh yang turut berpartisipasi dalam petisi ini adalah tokoh masyarakat Banten Embay Mulya Syarif, pengamat politik Dahnil Azhar, relawan kampung Arif Kirdiat, dan budayawan Toto St Radik.
Ada 5 poin yang tertuang dalam Petisi Banten Bangkit. Pertama, mendukunng KPK menyelesaikan tuntas seluruh tindak pidana korupsi di Banten. Kedua, meninjau kembali kemaskahatan pilkada langsung. Ketiga, menuntut Gubernur Banten mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Empat, menuntut DPRD Banten menggunakan hak-haknya guna meminta pertanggungjawaban Gubernur Banten terhadap berbagai tindak pidana korupsi yang melibatkan dia dan keluarganya. Kelima, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat Banten untuk menolak keberadaan politik dinasti, dan meminta warga berpartisipasi menyelamatkan Banten agar tidak terpuruk.
Tak bela korupsi
Sebelumnya terkait kasus yang menjerat Wawan, KPK telah memeriksa dan mencegah Ratu Atut ke luar negeri. Adik tiri Ratu Atut, Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman, juga diperiksa KPK Jumat 18 Oktober 2013. Namun berbeda dengan ucapan KPK, Haerul mengatakan datang ke KPK untuk menjenguk Wawan yang merupakan kakak tirinya.
Sementara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan, Golkar tak akan melindungi kadernya yang berurusan dengan KPK. “Partai Golkar sepenuhnya mendukung proses hukum agar dapat dilakukan dengan seadil-adilnya sesuai fakta hukum yang ada,” kata ARB dalam peringatan Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke-49 yang berlangsung di kantor pusat Partai Golkar, Jakarta.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya terkait kasus yang menjerat Wawan, KPK telah memeriksa dan mencegah Ratu Atut ke luar negeri. Adik tiri Ratu Atut, Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman, juga diperiksa KPK Jumat 18 Oktober 2013. Namun berbeda dengan ucapan KPK, Haerul mengatakan datang ke KPK untuk menjenguk Wawan yang merupakan kakak tirinya.