Ketua DPR: Penyadapan Jadi Ujian Kedaulatan RI

Daftar pejabat Indonesia berikut ponselnya yang disadap Badan Intelijen Australia.
Sumber :
  • REUTERS/Romeo Gacad/Pool
VIVAnews – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie menyatakan, isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat adalah ujian bagi Indonesia. Namun, menurutnya, tak dapat dipungkiri penyadapan yang dilakukan di kedua negara.
Jelang Putusan Sidang Cerai, Teuku Ryan Tulis Pesan Haru Buat Anak
 
Hal ini disampaikan Marzuki saat berpidato di rapat paripurna pembukaan masa sidang II tahun sidang 2013-2014 di Gedung DPR, Senin 18 November 2013.
Gunung Semeru Dua Kali Erupsi dengan Tinggi Letusan Tak Teramati, Menurut Petugas Pengamatan
 
“Ini juga merupakan ujian bagi Indonesia di dalam memaknai kedaulatan Indonesia di hadapan para pemimpin dunia,” ujar dia.
Pengakuan Pelatih Irak Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
 
Tapi, kata Marzuki, sebagai bangsa yang berdaulat, Indonesia sepatutnya tidak terjebak dalam kerangka pikir pragmatis demi kepentingan diplomasi semata, melainkan . 

“Misalnya kepala negara meminta penjelasan langsung kepada kedua kepala negara tersebut sekaligus untuk membangun kesepakatan baru secara bilateral serta komitmen untuk menghentikan penyadapan terhadap negara lain,” kata Marzuki.

Sebelumnya, dalam jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri sore ini, Menlu Marty Natalegawa menegaskan bahwa Nadjib Riphat Kesoema menyikapi terbongkarnya penyadapan telepon Presiden RI dan sejumlah pejabat penting lainnya.

"Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memanggil pulang Dubes Indonesia di Australia untuk konsultasi," kata Marty.

Menurutnya, mustahil duta besar bisa melakukan tugas-tugasnya di tengah suasana yang mengganggu ini. "Saya telah bicara dengan presiden bahwa Dubes kembali ke Jakarta untuk konsultasi dengan pemerintah, untuk nantinya mengambil keputusan," katanya.

Hanya saja, Marty tidak menjelaskan lebih detil ihwal pemanggilan pulang itu. "Saya gunakan istilah konsultasi dengan pemerintah sambil kita evaluasi," ujarnya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya