Sumber :
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Menteri Perindustrian, M. S. Hidayat, memahami sikap Bank Indonesia yang memilih menaikkan suku bunga acuan perbankan BI rate dari 7,25 menjadi 7,5 persen.
Kendati demikian, Hidayat, saat ditemui di kantornya, Senin 18 November 2013, mengingatkan dampak kenaikan suku bunga acuan tersebut terhadap sektor riil.
"Kami mengerti itu atas sikap kehati-hatian BI, akibat perekonomian global dan defisit current account (neraca berjalan). Tapi kita harus berhati-hati, karena akan berdampak berantai di sektor riil," kata dia di Kementerian Perindustrian, Jakarta, .
Hidayat mengatakan bahwa dampak berantai itu adalah pengetatan likuiditas. Kenaikan suku bunga tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi bisa terkontrol ke bawah.
"Saya ingin menyatakan jangan sampai pertumbuhan ekonomi merendah. Itu bisa menyebabkan unemployment (pengangguran)," kata dia.
Baca Juga :
Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai
Selain itu, Hidayat menambahkan bahwa Kementerian Perindustrian meminta agar adanya pengawasan kredit perbankan usai kenaikan BI rate tersebut.
"Kami menginginkan tidak ada pengetatan likuiditas. Perbankan dikontrol suku bunganya. Pertumbuhan ekonomi makin rendah dan suku bunga tinggi meningkatkan unemployment. Pengamanan moneter harus diikuti dengan pengawasan agar sektor riil bisa berjalan," kata dia. (adi)
Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Erna Yuli Lestari, ibunda dari Ernando Ari merasa lega usai Indonesia U-23 memenangkan pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024 melawan Korea Selatan U-23.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :