Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah sedang gencar-gencarnya mengembangkan program kendaraan beroda empat yang hemat energi dan harganya terjangkau. Sebab, dikhawatirkan negara lain bisa melirik proyek tersebut.
"Seandainya Indonesia tidak ambil, ini akan dikembangkan di ASEAN," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, saat ditemui di Gedung DPD, Jakarta, Selasa 19 November 2013.
Seperti diketahui, Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA (ASEAN Economic Community/AEC) akan dimulai pada 2015. Hatta mengatakan bahwa dalam kesempatan tersebut, pemerintah menginginkan agar Indonesia menjadi basis industri.
"Keberadaan mobil LCGC (murah dan ramah lingkungan) ini harus ada. Dijadikan basis industri otomotif yang disesuaikan dengan road map penetrasi pasar ekspor," ujar Hatta.
Lagipula, dia menambahkan, ada peraturan yang mewajibkan bahwa mobil murah harus menggunakan komponen lokal sebesar 80 persen. Nantinya, mobil ini tidak hanya digunakan di dalam negeri, tetapi juga diekspor.
"Ini tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi kelas menengah kita yang meningkat dan memerlukan kendaraan akan terlayani," kata Hatta. (art)
Halaman Selanjutnya
Lagipula, dia menambahkan, ada peraturan yang mewajibkan bahwa mobil murah harus menggunakan komponen lokal sebesar 80 persen. Nantinya, mobil ini tidak hanya digunakan di dalam negeri, tetapi juga diekspor.