Sumber :
- wikimedia.org
VIVAnews -
Ketua Tim Peneliti Pusat Arkeologi Nasional (Arkenas) Priyatno Hadi mengatakan penemuan kapal selam tentara Nazi era Hitler di perairan Karimun Jawa, Jepara Jawa Tengah, patut disyukuri. Hal itu membuktikan kemampuan peneliti Indonesia di mata internasional.
"Selama ini hanya peneliti asing yang sering mencuat. (Temuan) ini menjadi bukti bahwa peneliti kita sebenarnya juga mampu," ujar Priyatno kepada
VIVAnews,
Rabu 20 November 2013.
Baca Juga :
Telkom Punya Tabungan Rp6,8 Triliun
Baca Juga :
Perkara Es Susu Kurma untuk Buka Puasa Teuku Ryan, Jadi Penyebab Ria Ricis Ajukan Gugatan Cerai?
Menurutnya, temuan ini juga menjadi momentum bagi Pusat Arkenas untuk mengambil alih penelitian arkeologi bawah laut. Karena sejak hampir tiga dekade riset arkeologi laut di bawah kendali Direktorat Peninggalan Bawah Laut Kementerian Keluatan.
"Dulu, riset seperti ini dipegang Arkenas. Tapi, pada tahun 1986 diambil alih institusi lain. Nah, yang penting saat ini pusat Arkenas punya tugas baru, yaitu menangani arkeologi bawah laut," kata dia.
Ia menceritakan penghentian penelitian arkeologi bawah laut oleh Arkenas disebabkan raibnya tim peneliti Arkenas saat melaksanakan riset. "Peneliti kami tak ditemukan saat meneliti di perairan Riau. Sejak 1986 makanya berhenti total," Priyatno mengisahkan.
Sebagaimana diketahui, peneliti Pusat Arkenas berhasil menemukan bangkai kapal selam U-Boat jenis U-168 beserta jasad awaknya. Kapal era Hilter itu berukuran panjang 76 meter dan garis tengah 4,9 meter. Saat ditemukan, kapal itu dalam kondisi rusak. (eh)
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, temuan ini juga menjadi momentum bagi Pusat Arkenas untuk mengambil alih penelitian arkeologi bawah laut. Karena sejak hampir tiga dekade riset arkeologi laut di bawah kendali Direktorat Peninggalan Bawah Laut Kementerian Keluatan.