RI Ingin Manfaatkan WTO untuk Genjot Sektor Perikanan

Ikan tuna yang baru ditangkap di Bitung
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews
- Pemerintah berambisi meningkatkan perdagangan di sektor perikanan melalui kerja sama perdagangan internasional di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), yang akan menggelar pertemuan tingkat menteri di Bali Desember mendatang. Salah satu yang ditonjolkan Indonesia adalah produk ikan tuna.


"Ada banyak, di antaranya udang dan ikan tuna. Tapi, ikan tuna yang paling banyak dibutuhkan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 26 November 2013.


Sharif mengatakan, sektor perdagangan produk perikanan tidak mengalami kendala yang berarti. Selain itu, menurut dia, negara-negara di dunia masih kekurangan pangan, terutama sektor perikanan.
BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya


Adu Mahal Skuad Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan
"Perdagangan tidak ada masalah karena produk-produk perikanan itu selalu dibutuhkan dan dunia ini kekurangan pangan, salah satunya perikanan," kata dia.

Minister Predicts Economic Growth to Reach 5.17 Percent in 2024 Q1

Selain itu, Sharif mengatakan bahwa kementeriannya telah menerapkan suatu cara untuk menambah nilai pada industri perikanannya. "Di Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada percepatan industri, yaitu untuk bisa mulai meningkatkan
processing-processing
industri," tuturnya.


Dengan nilai tambah itu, dia menjelaskan, industri perikanan dapat bersaing di tingkat global. "Kami juga mencoba menurunkan ekspor barang-barang primer," kata dia.


Sekadar diketahui, Konferensi Tingkat Menteri WTO akan diselenggarakan di Bali pada awal Desember tahun ini. Ajang ini akan dihadiri oleh para menteri perdagangan dari puluhan negara. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya