Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Keuangan, M. Chatib Basri, mengungkapkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih akan terjadii. Namun, pergerakannya terus menyusut sampai menemukan keseimbangan baru sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia saat ini.
Baca Juga :
DPR: Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Bersifat Tersier Tak Jawab Masalah UKT Mahal
Di kantornya, Jumat 29 November 2013, Chatib mengatakan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Upaya tersebut, diklaim mulai menunjukkan hasil.
"Pelemahan rupiah tidak seperti pada Agustus - September lalu, yang bergerak sebesar Rp300 - 400 per dolar AS. Kalau sekarang itu space-nya itu kemarin khususnya Rp120 - 150lah," ujarnya.
Fokus utama pemerintah saat ini, menurut Chatib, bagaimana mendorong kinerja ekspor ke depannya. Dorongan pemerintah tersebut, diperkuat dengan revisi aturan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) bagi produk-produk ekspor Indonesia yang memerlukan bahan baku impor.
"Jadi, fokusnya adalah pada yang pengurangan impor dulu dan peningkatan ekspor. Untuk itu, tentu akan berpengaruh pada sentimen positif di pasar dalam kaitan dengan nilai tukar," ujarnya. (eh)
Halaman Selanjutnya
"Jadi, fokusnya adalah pada yang pengurangan impor dulu dan peningkatan ekspor. Untuk itu, tentu akan berpengaruh pada sentimen positif di pasar dalam kaitan dengan nilai tukar," ujarnya. (eh)
