Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAlife
- Presenter Marrisa Nasution mengaku pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi minoritas di negara orang. Pengalamannya itu membuat ia mengerti dan memahami apa yang dialami oleh karakter Hanum dalam film '99 Cahaya di Langit Eropa'.
Menurutnya, dengan mengetahui bagaimana rasanya menjadi minoritas yang sering dipandang sebelah mata, Marrisa yang dalam film berperan sebagai Maarja mengaku menjadi lebih toleran dengan yang lain.
Baca Juga :
FOKUS: Ciamis Berdarah
Baca Juga :
Polisi Ungkap Kejadian Saat Suami Tawarkan Potongan Tubuh Mutilasi Istrinya ke Warga di Ciamis
"Aku melihat dua sisi yang berbeda, gimana rasanya aku yang sudah lama tinggal di Eropa, tahu kehidupannya di sana, tahu gimana rasanya seorang imigran di Eropa. Saya orang Jerman juga nggak dianggap orang Jerman, tau jadi minoritas," tuturnya.
"Jaman dulu sedikit beda yaa, sekarang kan ada internet bisa tau info dari berbagai negara. Saya bisa melihat dua sisinya. Tinggal di sini atau di sana dengan culture yang beda," lanjutnya.
Meski demikian, mantan Vj MTV itu mengaku sangat senang bisa ikut serta dalam film garapan sutradara Guntur Soeharjanto itu. Ia seperti pulang kampung selama di Eropa, walau dirinya tak bisa berlama-lama di sana.
"Aku di Eropa lebih ke pulang kampung, ada benefit lainnya juga. Aku syuting aja, nggak kemana-mana nanti yang siaran siapa," ujarnya tersenyum.
Ia pun tak banyak kesulitan mengenai bahasa, karena ia dirinya bisa berbahasa Jerman yang mereka gunakan sebagai bahasa sehari-hari di Austria.
"Paling standar bahasa, aku sangat kebantu bisa menggunakan bahasa Inggris di beberapa dialog. Saya terbantu, syuting di Vienna pakai bahasa Jerman dan saya ngerti semua. Mahasiswa di sana juga bantu, kesempatan yang menyenangkan," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
"Jaman dulu sedikit beda yaa, sekarang kan ada internet bisa tau info dari berbagai negara. Saya bisa melihat dua sisinya. Tinggal di sini atau di sana dengan culture yang beda," lanjutnya.