Survei: Konsumsi Rumah Tangga Membaik

Seorang pekerja merapikan barang dagangannya di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
Perdana Bareng Song Hye Kyo ke Baeksang Award, Ekspresi Song Joong Ki Jadi Sorotan
- Survei Konsumen yang dilakukan Bank Indonesia mengindikasikan perbaikan konsumsi rumah tangga pada November 2013. Kondisi itu tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 4,8 poin menjadi 114,3.

Harry Kane Butuh Pembuktian, Real Madrid Jadi Tumbal?

Angka ini lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada bulan sebelumnya sebesar 2,4 poin. Kenaikan keyakinan konsumen didorong kondisi ekonomi saat ini yang membaik, dari sisi ketersediaan lapangan kerja serta pembelian barang tahan lama menjelang Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.
Genjot Inovasi Sistem Keuangan Digital, BI Dorong Kolaborasi Global


"Selain itu, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang meningkat dari sisi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha," tulis survei Bank Indonesia itu.

Meskipun secara bulanan akselerasi meningkat, Indeks Keyakinan Konsumen pada November 2013 masih lebih rendah dibandingkan periode sama 2012 yang mencapai 120,1.


Kenaikan IKK terjadi di 10 kota yang disurvei, dengan peningkatan terbesar terjadi di Semarang, yakni 29,1. Dalam survei itu, kelompok responden dengan pengeluaran Rp4-5 juta per bulan meningkat dibanding kelompok lainnya.


Survei BI menjelaskan, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada November 2013 membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi itu tercermin dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) sebesar 1,9 poin menjadi 107,2.


Membaiknya indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 3,4 poin menjadi 90,2, dan indeks pembelian barang tahan lama yang meningkat 2,6 poin menjadi 105,6, merupakan pendorong utama peningkatan IKE November 2013.


"Meski masih dalam level optimistis, indeks penghasilan konsumen turun 0,2 poin menjadi 125,9," tulis laporan itu.


Secara regional, dari 18 kota yang disurvei, sebanyak 10 kota mengalami kenaikan IKE. Kenaikan tertinggi terjadi di Semarang (10,9 poin ) dan Ambon (9,6 poin). Sementara itu, berdasarkan kelompok responden, kenaikan IKE tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp4-5 juta per bulan.


Sementara itu, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan mendatang yang semakin menguat, ditunjukkan dengan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) November 2013 yang naik 7,7 poin menjadi 121,4.


Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan IEK bulan sebelumnya sebesar 5,2 poin. Berdasarkan komponen pembentuknya, kenaikan tertinggi terjadi pada indeks ekspektasi kegiatan usaha sebesar 15,5 poin menjadi 123,1.


Selanjutnya, indeks ketersediaan lapangan kerja yang meningkat 5,2 poin menjadi 101,2, dan indeks ekspektasi penghasilan sebesar 2,3 poin ke level 139,9.


"Banyaknya perbaikan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan perkiraan terkendalinya inflasi, menjadi pendorong utama menguatnya optimisme responden atas kegiatan usaha enam bulan ke depan," tulis survei itu.


Peningkatan IEK terjadi di 11 kota yang disurvei, dengan kenaikan tertinggi di Semarang, yakni mencapai 47,3 poin. Kenaikan IEK terbesar terjadi pada kelompok responden dengan pengeluaran Rp2-3 juta per bulan.


Tekanan kenaikan harga

Namun, survei itu juga mengindikasikan tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang, atau Februari 2014, akan sedikit meningkat dari bulan sebelumnya. Peningkatan atas kenaikan harga itu diperkirakan terjadi pada kelompok bahan makanan dan makanan jadi, minuman, rokok, serta tembakau.


Kenaikan harga pada tiga bulan ke depan diperkirakan dipengaruhi peningkatan konsumsi guna persiapan pemilu. Tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang (Mei 2014) akan kembali melambat usai pemilu legislatif pada April 2014. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya