Tren Pencokelatan Kulit, Apa Bahayanya?

liburan pantai berjemur
Sumber :

VIVAlife - Tanning atau mencokelatkan kulit, masih populer sebagai tren gaya. Tak heran, banyak turis asing yang datang ke Indonesia hanya untuk berjemur mencokelatkan kulitnya. Bagi mereka, warna sawo matang adalah seksi.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Kalau berjemur berjam-jam di bawah matahari adalah cara alami mencokelatkan kulit, masih ada metode lain untuk mendapatkan warna kulit seksi secara instan. Yakni, melalui perawatan di salon.

Padahal, mengutip Huffington Post, cara pencokelatan kulit instan atau tanning indoor berbahaya bagi kulit. Seseorang bisa terkena penyakit melanoma, kanker kulit paling mematikan. Cara yang sama, bisa juga menyebabkan kanker mata, kulit keriput, dan perubahan tekstur kulit.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Di luar negeri, masih saja banyak salon yang menawarkan jasa mencokelatkan kulit. Bahkan, ada sebuah kota yang jumlah salon pencokelat kulitnya begitu menjamur. Jumlah itu lebih banyak dari restoran cepat saji. Di mana kah kota yang dimaksud?

Penelitian University of Miami Miller School of Medicine menetapkan Florida sebagai kota dengan salon pencokelat kulit terbanyak. Bayangkan saja, di setiap 80 kilometer persegi, terdapat lebih dari seribu dua ratus fasilitas mencokelatkan kulit.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Jika dibandingkan, restoran cepat saji McDonalds di sana hanya berjumlah 868 buah, apotek 693 buah, dan supermarket 756 buah. Tak heran jika menurut penelitian, Florida memiliki tingkat melanoma tertinggi kedua di Amerika.

“Baru-baru ini, fasilitas tanning indoor telah meningkat secara drastis dan bisnis ini begitu cepat berkembang. Meningkatnya penggunaan di kalangan remaja juga mengundang kekhawatiran,” kata peneliti dari University of Miami Miller School of Medicine.

Prevalensi pencokelatan kulit tak hanya untuk Florida. Setiap harinya, lebih dari satu juta orang Amerika menggunakan fasilitas tersebut. Penelitian American Academy of Dermatology menyebutkan, setiap tahunnya pengguna fasilitas pencokelatan kulit sampai 28 juta orang. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya