4 Film Kontroversial Tanah Air di Tahun 2013 (II)

Film Soekarno, Disutradarai Hanung Bramantyo dan Diperankan oleh Ario Bayu
Sumber :
  • U-Report

VIVAlife- Mengukir banyak prestasi di  dalam dan di luar negeri, pertumbuhan industri perfilman di Indonesia juga tidak lepas dari kontroversi.

Baik dari segi tema film yang dinilai menyimpang atau tidak relevan, pertikaian antar sineasnya, maupun kontroversi yang sengaja diciptakan untuk meningkatkan popularitas filmnya. Namun tidak jarang film-film kontroversial tersebut justru mendulang banyak prestasi bahkan laris-manis di bioskop.

Mulai dari Cinta Tapi Beda hingga kontroversi film Soekarno: Indonesia Merdeka, semua, menjadi tayangan layar lebar yang menyita perhatian publik.

Aksi Pro-Palestina di AS, Joe Biden: Tidak Boleh Ada Anti-Yahudi

"308"... Awalnya "Samudra Hotel"

Kisah tentang Nyi Roro Kidul yang melegenda di berbagai wilayah pesisir di pantai selatan Jawa turut menggelitik Rocky Soraya untuk memproduksi film berjudul Samudra Hotel.

Menggandeng Jose Purnomo sebagai sutradara, film ini bercerita sebuah kamar bernomor 308 di Inna Samudra Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, Sukabumi yang konon merupakan persinggahan sang Ratu Pantai Selatan.

Namun menjelang perilisannya pada tanggal 5 Juni 2013, film ini sempat mengalami kontroversi seputar judul yang digunakan. Samudra hotel akhirnya berganti judul menjadi “308”. Pergantian judul ini memang tidak berpengaruh besar terhadap film, karena jalan cerita di dalamnya tidak berubah.

Kendati demikian, perubahan ini menuntut pergantian beberapa material promosi seperti spanduk, baliho, poster dan trailernya diubah.

Perubahan judul ini dikarenakan ada beberapa pihak yang keberatan jika Samudra Hotel digunakan sebagai judul film. Tidak ingin terlibat konflik berkepanjangan akhirnya Rocky menuruti pergantian judul film tersebut menjadi “308”. Pemilihan judul tersebut dikarenakan angka 308 tidak dimiliki oleh siapapun atau merefleksikan merek apapun dan merupakan angka milik umum.

Film thriller horor tersebut menceritakan tentang keanehan yang terjadi di kamar 308 dan dibintangi oleh Denny Sumargo, Shandy Aulia, Kimberly Ryder, Kartika Putri, dan Ki Kusumo.

"Soekarno: Indonesia Merdeka"
 
Bukan kali pertama Hanung Bramantyo menyodorkan kontroversi melalui film-film garapannya. Mulai dari Wanita Berkalung Sorban dan "? " (baca: Tanda Tanya) juga pernah menuai kontroversi panjang. Pasca mendulang kontroversi di awal tahun 2013, lewat film Cinta Tapi Beda, Hanung kembali menjadi sorotan akhir tahun ini.
 
Melalui film berjudul Soekarno: Indonesia Merdeka, Hanung harus menghadapi perseteruan panjang antara dirinya selaku pihak pembuat film dan Rahmawati, selaku keluarga dari Soekarno yang awalnya mendukung pembuatan film ini. Perseteruan antara keduanya diawali dengan ketidaksetujuan Rahmawati atas terpilihnya Ario Bayu sebagai Soekarno.

Pihak Rahmawati telah mengajukan beberapa nama untuk memerankan karakter Soekarno, namun dalam tahapan casting nama-nama tersebut dinilai tidak cocok oleh Hanung.
 
Konflik antara Rachmawati dan Hanung juga terjadi saat pemilihan alur cerita. Rahmawati menginginkan latar belakang cerita difokuskan pada masa-masa terakhir Bung Karno pasca G30S PKI hingga akhir hayat, sedangkan Hanung ingin fokus pada peristiwa kemerdekan Republik Indonesia.
 
Perseteruan tersebut berbuntut panjang. Rahmawati kemudian menyatakan mundur dari produksi film tersebut. Alasannya adalah Hanung dan Raam Punjabi selaku produser tidak mematuhi perjanjian yang telah ditetapkan. Hanung sebagai sutradara juga dinilai tidak akan mampu mengarahkan pemeran Soekarno tanpa petunjuk dari Rahmawati, karena Hanung tidak pernah bertemu Soekarno dan tidak mengenal gesturnya.  Namun, mundurnya Rahmawati ternyata tidak membuat produksi film tersebut dihentikan.
 
Hanung menganggap pembuatan film biografi tidak membutuhkan izin pihak keluarga sementara Rahmawati mengklaim bahwa ide pembuatan film tersebut berasal dari dirinya seiring mundurnya Rahmawati dari produksi film tersebut sudah selayaknya pembuatan film dihentikan.

Pasca selesainya produksi film tersebut, Rahmawati meminta produser untuk tidak mengedarkan film tersebut secara luas ke masyarakat namun tidak dipenuhi.
 
Berbeda dengan kecaman yang dilayangkan oleh Rahmawati, tiga anak Soekarno yang lain memberikan reaksi berbeda. Mereka adalah Karina Kartika Sari Dewi Soekarno, Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri, serta Guntur Soekarnoputra. Saat menghadiri Gala Premier film Soekarno pada 9 Desember lalu, ketiganya memberikan apresiasi terhadap film ini. Meskipun kritik tetap dilontarkan, mereka tidak lantas mengecam keras keberadaan film tersebut.
 
Kontroversi film Soekarno : Indonesia Merdeka tidak hanya menuai konflik dengan Rahmawati. Film ini beberapa kali juga mendorong massa untuk melakukan demonstrasi penghentian penayangan.

Diantaranya yaitu aksi yang dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan gedung bioskop XXI Planet Hollywood, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan karena dianggap terdapat adegan yang mencoreng nama Presiden pertama Indonesia tersebut.

FPI juga ikut andil dalam rangkaian demonstrasi film Soekarno: Indonesia Merdeka. Merasa ada sudut pandang Islam yang berbeda dalam film tersebut, mereka mendatangi LSF agar film tersebut disensor dengan benar. Sekelompok wanita lanjut usia turut bergabung bersama mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) untuk melakukan aksi demonstrasi penurunan film Soekarno : Indonesia Merdeka yang digelar di depan kantor PT. TRIPAR MULTIVISION Plus, Kuningan, Jakarta, pada hari Selasa, 17 Desember 2013 lalu.
 
Laris dengan kritik tidak membuat film ini sepi penonton. Tercatat sejak dirilis pada 11 Desember 2013 lalu, film ini telah ditonton lebih dari 600 ribu orang dan masih terus ditayangkan di bioskop meski Rahmawati telah melayangkan tuntutan penghentian penayangan ke Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat.

Jokowi akan Bisiki Prabowo soal Potensi Besar dari Budi Daya Ikan Nila Salin

Baca Juga:

Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah
Tarsum, Tersangka kasus pembunuhan mutilasi di Ciamis diamankan Polisi

Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Suami Mutilasi Istri di Ciamis

Hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap Tarsum (51), suami di Ciamis yang memutilasi istrinya sendiri, Yanti (44), di RSUD Ciamis mengharuskan pelaku dirujuk ke RS Jiwa.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024