Tiga Cangkir Teh Sehari Untuk Jantung Sehat

Manfaat dari teh Cina.
Sumber :
VIVAlife -
Teh merupakan minuman yang populer sejak lama. Hampir setiap hari dan waktu, orang akan mengonsumsi teh. Di beberapa negara, teh bahkan sudah menjadi bagian dari tradisi. Tidak heran, karena selain rasanya yang enak, teh juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan.


Apalagi studi terbaru yang dilakukan ilmuwan di Taiwan membuktikan bahwa minum tiga cangkir teh dalam sehari dapat membantu mencegah penyakit jantung dan melancarkan sirkulasi darah. Mereka menemukan bahwa mengonsumsi teh dalam jumlah banyak dapat mengurangi kekakuan di arteri, sehingga membuat arteri lebih muda, elastis dan mempercepat sirkulasi darah.


Hasilnya sama untuk semua jenis teh, termasuk teh hitam dan teh hijau. Adapun jumlah teh yang dikonsumsi adalah lebih dari 450 ml, atau tiga cangkir besar sehari, selama setahun.


Lebih dari tiga ribu orang diukur asupan tehnya oleh ilmuwan dari Taiwan. Asupan teh mereka dibandingkan dengan sirkulasi darah mereka. Hasilnya, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PLoS One ini menunjukkan bahwa mengonsumsi teh lebih banyak dapat memotong 22 persen kekakuan arteri.


Kandungan flavonoid dalam teh, dianggap dapat meningkatkan fungsi arteri yang juga dapat meningkatkan produksi oksida nitrat.

Pelaku Pembubaran Kegiatan Ibadah Berujung Kekerasan di Tangsel Sudah Diamankan

"Kekakuan arteri ditandai dengan penebalan dinding arteri dan hilangnya elastisitas," ujar para peneliti seperti dikutip
Yoona SNSD Ternyata Pernah Ditolak 100 Kali Audisi Sebelum Dikenal Jadi Aktris di Korea
Daily Mail.

Terpopuler: Akses Media Sosial Tanpa Sentuhan, Harga Ponsel Samsung Semua Tipe

Kekakuan pada arteri ini merupakan prediktor dari total kematian dan penyakit di masa depan. Seperti
infark miokard
atau serangan jantung, gagal jantung dan stroke. Dengan mengonsumsi teh, diharapkan dapat mengurangi kekauan pada arteri dengan menambah produksi oksida nitrat.


"Hal ini karena the dapat membantu mencegah kekakuan pembuluh darah dalam tubuh," lanjut peneliti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya