Pemilu di Aceh

"Ada yang Tak Rela Partai Aceh Menang"

VIVAnews - Meski kondisi Nangroe Aceh Darussalam relatif kondusif saat pelaksanaan pemilu, bukan berarti tak ada sama sekali kekerasan di tanah rencong. Menurut Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf kekerasan di Aceh justru terjadi setelah perhitungan suara. Partai lokal jadi sasaran intimidasi.

"Tadi malam ada pembakaran 20 toko di Bener Meriah. Kebetulan Partai Aceh menang telak di sana," kata Irwandi usai menemui wakil presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presdien, Jakarta, Senin 13 April 2009.

Pelaku pembakaran, belum diidentifikasi. Sebab, saat beroperasi pelaku mengenakan kedok.  "Saat ini pelaku pembakaran masih belum berhasil ditangkap," tambah Irwandi.

Irwandi memperkirakan intimidasi itu disebabkan ada kekhawatiran dari pihak-pihak tertentu jika kalau Partai Aceh menang dalam Pemilu Legislatif. "Karena (Partai Aceh) itu mantan GAM (Gerakan Aceh Merdeka.  Takut kalau Partai Aceh menang, akan macam-macam," kata dia.

Untuk mengantisipasi keadaan, aparat keamanan telah disiagakan. Beberapa pelaku intimidasi juga telah ditangkap. Irwandi berharap aparat keamanan meningkatkan kualitas dan peralatan senjata. "Polisi mesti diperkuat. Tapi jumlah 14 ribu personil yang ada sudah cukup," tambah dia.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara sementara yang dikumpulkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Partai Aceh masih menduduki peringkat pertama untuk kursi DPR Aceh, dengan perolehan suara 51, 39 %, disusul Partai Demokrat 6,96 %, kemudian PAN (5, 64%), Golkar (5,21%) dan  PPP (3,38%).

Presiden NOC Prancis Dukung Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024
[dok. Humas BTN]

Ombudsman: Bunga Investasi yang Sangat Tinggi Itu 99,9 Persen Penipuan

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi, yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi ketentuan.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024