Triwulan I 2009

Kinerja 3 Variabel Ekonomi Indonesia Anjlok

VIVAnews - Pemerintah mencatat kinerja tiga variabel ekonomi pada kuartal pertama 2009, yakni investasi, ekspor, dan impor mengalami penurunan yang signifikan.

Menurut Menkeu Sri Mulyani Indrawati, pertumbuhan investasi diperkirakan hanya mencapai 5-6,5 persen. Angka ini anjlok hampir 50 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 10-13 persen.

Dari sisi ekspor, Menkeu mengatakan, terjadi kontraksi tajam minus 6-9 persen dibandingkan kuartal I/2008 sebesar 13,6 persen. Dilihat dari ekspor, kuartal IV/2009 hanya 1,8 persen memperlihatkan adanya trend penurunan akibat melemahnya perekonomian global. Nilai ekspor mencapai US$ 22,55 miliar.

Dari sisi impor mengalami kontraksi minus 9 persen hingga minus 12 persen lebih dalam dibanding ekspor. Sementara nilai impor mencapai US$ 18,578 miliar.

Dari sisi neraca perdagangan, pemerintah masih mencatat surplus US$ 3,974 miliar, yang berasal dari angka ekspor sebesar US$ 22,55 miliar dikurang impor sebesar US$ 18,578 miliar. Sementara untuk perdagangan jasa mengalami minus US$ 2,1 miliar. Dengan demikian neraca pembayaran (current acount) mengalami surplus sebesar US$ 607 juta.

"Untuk kondisi neraca modal kita bersama BI memantau, kuartal I/2009 mengalami positif US$ 2,2 miliar dengan demikian keseluruhan neraca pembayaran masih surplus sehingga jumlah cadangan devisa naik," katanya.

Terkait investasi, Indonesia memiliki situasi stabilitas politik dan keamanan yang terjaga sehingga mempunyai reputasi dan imaj yang lebih positif. Sementara dari sisi pertumbuhan, Indonesia masih tumbuh dibanding dengan negara lain di Asean seperti Singapura -5 persen, Thailand -2 persen, Malaysia -0,2 persen, dan Filipina sebesar 2,5 persen. "Untuk menjadi 5 besar Asean, Indonesia masih yang tertinggi," katanya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bisa bertahan dan suasana stabilitas politik yang stabil memberikan daya tarik bagi investasi. Hal itu ditambah dengan kecenderungan suku bunga yang turun memberi dampak positif. "Maka sebetulnya masih ada optimisme dari kita bahwa capital flow untuk Indonesia masih cukup kondusif," katanya.

Ada Nobar Indonesia Vs Irak di Monas, Layanan Bus Transjakarta Diperpanjang
Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kematian

Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 juta

Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kematian kepada 2 ahli waris dari karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia akibat musibah kecelakaan kerja.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024