Sumber :
- Hollyscoop
VIVAnews
- Indonesia Property Watch (IPW) menyatakan secara umum pasar perumahan rata-rata menurun hingga 49 persen dari nilai transaksi. Namun, menurut analisa yang dilakukannya, terjadi pergeseran pasar khususnya dari segmen menengah atas ke segmen menengah.
Dikutip dari keterangan tertulisnya Rabu 16 April 2014, Direktur Eksekutif IPW, Ali Tranghanda, mengatakan, berdasarkan komposisi penjualan yang ada, diperkirakan terjadi pergeseran pasar atas yang terjadi di kuartal I/2014 ke segmen menengah.
"Sebagian besar pengembang menengah atas lebih tertarik untuk membangun hunian vertikal atau sektor komersial dengan nilai tanah yang sudah tinggi," ujar Ali.
Lebih lanjut Ali menjelaskan, di segmen pasar bawah, pengembang masih terpatok harga standar untuk fasilitas rumah bersubsidi yang belum disesuaikan.
Dia memaparkan, banyak pengembang rumah murah yang melakukan strategi pembangunan dengan spesifikasi bangunan yang lebih rendah agar tetap dapat terjangkau oleh daya beli konsumen.
Sementara, imbuhnya, sebagian lagi memilih untuk mencoba di segmen menengah dan meninggalkan program rumah bersubsidi dari pemerintah.
Dia menambahkan, pergeseran pasar ini disikapi oleh pengembang dengan mulai membuat tipe-tipe rumah di segmen menengah dengan
resizing
luas.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut Ali menjelaskan, di segmen pasar bawah, pengembang masih terpatok harga standar untuk fasilitas rumah bersubsidi yang belum disesuaikan.