Golden Triangle Layu Sebelum Berkembang

VIVAnews - Wacana koalisi golden triangle Golkar, PDIP, dan PPP, memudar usai pemilu legislatif. Hasil penghitungan cepat membuat masing-masing partai mengubah strategi politiknya.

Pengamat politik dari LIPI, Lili Romli, mengatakan, koalisi golden triangle layu sebelum berkembang karena masing-masing partai menyelamatkan diri untuk menuju pilpres. "Lagipula belum ada kesepakatan siapa capres di dalam koalisi," ujarnya.

Pun dengan wacana koalisi golden bridge yang menyatukan empat parpol yang lahir di era reformasi, PKS, Partai Demokrat, PKB, dan PAN. Koalisi yang dimotori Demokrat ini belum solid. Meski capresnya sudah pasti, belum ada kesepakatan mengenai siapa cawapres pasangan SBY," ujarnya.

Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung Partai Demokrat sebagai calon presiden justru berpeluang mencari pendaping dari kalangan independen demi mencegah perebutan posisi calon wakil presiden di antara tiga partai golden bridge.

Memilih calon dari kalangan independen dianggap lebih aman untuk Yudhoyono. "Apalagi PKS kemarin sempat mengeluarkan semacam ancaman akan keluar dari koalisi jika Demokrat mengikutsertakan Golkar atau JK sebagai wapres SBY," ujarnya.

Lili juga mengatakan, keinginan Demokrat membentuk koalisi parlemen hingga 80 persen sangat tidak sehat bagi perjalanan pemerintahan dan demokrasi negara. Jangan semua partai berkumpul dalam satu blok. "Agar check and balance di parlemen bisa berjalan dengan baik," ujarnya. "Kalau semua kumpul di satu blok, pemerintahan tidak akan efektif. Seperti mengulang orde baru lagi."

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat yang Biayanya Rp 1,4 Triliun
Puteri Indonesia Pertama, Indira Sudiro.

Tips Gaya Hidup Sehat ala Puteri Indonesia Pertama Indira Sudiro, Bisa Jaga Berat Badan Ideal

Puteri Indonesia Indira Sudiro menilai banyak tips yang bisa dilakukan untuk bisa menjalani gaya hidup sehat. Namun, setiap orang punya kebutuhan dan metode masing-masing

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024