Perdagangan Saham di Wall Street

Laporan Bank Sentral AS Pulihkan Indeks

VIVAnews - Para investor di bursa saham Wall Street, New York, tampaknya tak mau terus menerus dirundung kekhawatiran. Jelang akhir perdagangan Rabu sore, mereka menggelontorkan banyak dana ke sejumlah saham perusahaan produk konsumen dan keuangan.

Aksi itu terjadi setelah investor mendapat laporan dari Bank Sentral (The Fed), yang menunjukkan tanda-tanda mulai membaiknya kondisi bisnis di Negeri Paman Sam. Investor pun tak lagi terus-menerus murung atas laporan turunnya penjualan sektor ritel Maret 2009, yang dirilis sehari sebelumnya. 

Itulah sebabnya indeks saham industri Dow Jones mengakhiri reli penurunan selama dua hari terakhir dengan naik 109,44 poin (1,4 persen) ke posisi 8.029,62. Begitu pula dengan indeks saham Standard & Poor's 500, naik 10,56 poin (1,8 persen) ke posisi 461,13. Kenaikan saham juga melanda indeks perusahaan teknologi Nasdaq, kendati hanya sedikit yaitu 1,08 poin (0,1 persen) menjadi 1.626,80.

Aksi beli sebagian besar melanda saham perusahaan Procter & Gamble Co., yang menambah dividennya, dan America Express Co., yang menyatakan bahwa masalah kredit macet dalam produk kartu kredit mulai teratasi.

Sejumlah saham perusahaan yang sebelumnya mengalami pukulan yang parah seperti maskapai penerbangan dan perusahaan material bangunan juga ikut naik karena investor yakin bahwa ekonomi AS mulai kembali kokoh.    

"Pasar mungkin belum melihat tanda-tanda konkrit adanya pemulihan. Namun ada secercah cahaya yang sudah bisa terlihat sepanjang jalan menuju stabilitas," kata Ryan Larson, pialang senior dari Voyageur Asset Management. 

Investor pun tengah menanti laporan keuangan triwulan pertama 2009 yang Kamis waktu setempat bakal dikeluarkan sejumlah perusahaan. Mereka yaitu JPMorgan Chase & Co. dan Google Inc. Dua perusahaan itu termasuk komponen penentu faktor psikologis investor, apakah mereka kian yakin bahwa kondisi bisnis di AS mulai membaik. (AP)
 

Nathan Tjoe-A-On Paling Dipuji Netizen, Marselino Ferdinan Jadi Sasaran Kritik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

Menko Luhut tegaskan, Indonesia tidak perlu khawatir dengan ketatnya persaingan ekonomi global saat ini.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024