Google Kembalikan Uang Pengunduh Aplikasi Palsu

Google Play
Sumber :
  • ubergizmo.com
VIVAnews -
Google merasa kecolongan dengan munculnya aplikasi antivirus palsu, Virus Shield, di Pusat aplikasi Google Play.


Sebagai bentuk tanggung jawab kepada pengguna yang telah mengunduh aplikasi palsu itu, Google akan mengembalikan biaya penuh yang dikeluarkan pengguna atas unduhan tersebut, seperti dilansir
BBC
, Kamis 24 April 2014.

Pelaku Pungli di Lokasi Wisata Siap-siap Kena Sanksi dari Sandiaga Uno

"Kami menghubungi Anda karena Anda telah membeli Virus Shield di Google Play. Ini adalah aplikasi dengan klaim palsu yang menawarkan proteksi virus dalam satu klik. Itu tidak benar," jelas Google dalam email kepada pengunduh virus itu.
Valentino Rossi Masih Punya Tanggung Jawab kepada Bezzecchi


KPK Resmi Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Pada email itu, Google berkomitmen mengganti biaya penuh unduhan senilai US$3,99. Bukan itu saja sebagai kompensasi, perusahaan internet raksasa itu juga memberikan bonus US$5 untuk membeli aplikasi di Google Play.
 

Google meminta pengguna untuk memastikan pengembalian dana unduhan itu sudah dipenuhi dalam 14 hari ke depan.


Virus Shield tercatat telah diunduh lebih dari 10 ribu kali, sempat nangkring dalam ranking puncak, sebelum aplikasi itu dihapus dari Google Play. Aplikasi itu dibongkar oleh situs berita
Android Police
, yang mengecek kebenaran Virus Shield. Saat dicek, ternyata aplikasi ini memunculkan aplikasi lain.


Virus Shield pertama kali muncul pada 28 Maret silam dan kemudian dihapus pada 6 April usai Android Police melaporkan aplikasi palsu itu.


Sementara pengembang Virus Shield, kepada laman Guardian, mengakui memang aplikasi besutannya telah dihapus dari Google Play. Sang pengembang menjelaskan munculnya aplikasi itu pada Google Play adalah "kesalahan bodoh". Pengembang berkilah aplikasi itu belum waktunya untuk dirilis.


"Aplikasi itu masih awal, perancang antarmuka kami masih mengembangkan. Pada aplikasi itu masih bercampur antara versi yang berisi kode anti virus untuk aplikasi kami," kata Jesse Carter, sang pengembang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya